MINGGU ADVENT PATOLUHON, 15 DESEMBER 2024

 

ENGKAU BEROLEH KASIH KARUNIA ALLAH

(Lukas 1:26-38)




 

Taat melakukan kehendak Allah tidak mudah. Kadang-kadang Allah meminta kita melakukan sesuatu di luar rasio kita sehingga ingin berontak dan menolak kehendak Allah. Karenanya, ada orang lebih suka menuruti kehendaknya sendiri daripada menuruti kehendak Allah.

Seorang Perempuan yang bernama Maria, setelah lewat enam bulan berita tentang Yohanes dalam kandungan, malaikat Gabriel sekali lagi diutus ke Nazaret untuk menyampaikan berita kelahiran kepada Maria, dari keturunan Daud (26-27). Allah memilih seorang Perempuan perawan tidak terpandang di antara kaum sebangsanya. Ia akan menjadi ibu yang melahirkan Anak, dinamai Yesus (artinya Allah adalah keselamatan) dan disebut sebagai Anak Allah yang Mahatinggi (ay. 31-32). Anak itu akan menjadi Raja yang mewarisi takhta Daud dan akan memerintah atas seluruh umat Israel dan juga umatNya sampai selama-lamanya. Berita luar biasa bagi Maria, mmerupakan suatu anugerah besar bagi Maria karena Tuhan berkenan memakai dirinya menjadi saluran berkat, yaitu melahirkan Yesus, seorang Juruselamat.

 

Orang pasti merasa bangga jika dirinya Tuhan pakai menjadi alat-Nya. Namun Maria harus menanggung resiko, konsekuensi hamil di luar nikah. Salah satunya Yusuf, tunangannya, akan memutus hubungan mereka. Bahkan Maria boleh mendapat ancaman hukuman orang Yahudi (lih. Ul 22:23-24). Respon Maria segera bertanya kepada Gabriel bagaimana ia dapat mengandung, sebab ia belum bersuami (ay.34). Namun Gabriel menjawab bahwa Maria akan mengandung karena pekerjaan Roh Kudus dan anak yang akan dia lahirkan akan disebut Anak Allah (ay.35). Petunjuk yang sulit dimengerti,  malaikat Gabriel menegaskan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah (ay.37). Kemudian respons Maria, "jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Sikap tunduk dan berserah kepada kehendak Tuhan. Jadilah Maria seorang ibu revolusioner di masa lalu dan terus mengajak untuk memiliki ketaatan seperti Maria.

 

Janganlah menjadi orang Kristen melakukan tawar-menawar dengan Tuhan, dengan banyak dalih atau alasan untuk tidak taat. Rasul Paulus menasihati, “Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,” (Fil.2:14). Allah menjanjikan masa depan yang cemerlang jika kita mau taat pada firmanNya dengan hidup benar. Tetapi kita hanya bisa taat jika kita memiliki hati seorang hamba Tuhan. Hati seorang hamba adalah hati yang akan selalu berkata, "Ini aku Tuhan, pakailah hidupku sesuai dengan kehendakMu. “Hati seorang hamba adalah hati yang tetap memilih untuk taat kepada firmanNya, sekalipun pilihan yang diambil itu mengandung resiko.

 

Ketaatan pada firmanNya dapat menjadi kunci untuk membuka pintu bagi penggenapan janji Tuhan dalam hidup kita. Ingatlah bahwa ketika kita menghadapi kesulitan karena ketaatan kita kepada Tuhan, Tuhan akan memberi perlindungan dalam hidup kita. Amin.

-MHO-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement