MINGGU XIX DUNG TRINITATIS, 06 OKTOBER 2024

 

SIAP SEDIA MEMBERITAKAN FIRMAN TUHAN

2 Timotius 4:1-5




 

Dalam Hidup ini selalu ada pilihan. Masalahnya Anda memilih apa? Misalnya tentang pekerjaan, jodoh, studi, kosan tempat tinggal, pesanan makanan, alat transfortasi, gajet, banyak lagi. Orang percaya juga harus memilih “Tuhan” atau “dunia”? Menyatakan diri seorang Kristen belum tentu memilih hidup di dalam Tuhan. Karena ada orang Kristen juga terlibat melakukan hal yang tidak dikehendaki Tuhan. Ketika memilih hidup di dalam Tuhan tentu ada konsekwensinya.

Dalam Alkitab, beberapa tokoh yang salah dalam mengambil pilihan misalnya Adam dan Hawa, jatuh ke dalam dosa karena memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat. Kain membunuh adiknya Habel karena cemburu. Esau yang menukarkan hak kesulungannya kepada Yakub. Yudas Iskariot menjual Yesus.

Dalam Alkitab, beberapa tokoh yang benar dalam mengambil pilihan misalnya rasul Paulus menggembalakan anak rohaninya Timotius, supaya terus memberitakan Firman Tuhan dengan penuh kesiapsediaan. Paulus mengharapkan Timotius bisa mengambil keputusan yang tepat tanpa ada keraguan sedikit pun, karena tugas panggilannya adalah tugas yang sangat mulia, yakni pekabaran Injil Kristus (ay.1). Timotius masih muda, tentu ada banyak tantangan yang dihadapinya. Rasul Paulus memastikan bahwa Timotius tidak terpengaruh oleh ketakutan atau kecemasan yang bisa menghambatnya dalam memenuhi panggilannya (lih. 2 Tim. 3:14-15). Rasul Paulus sebagai guru rohaninya, mendorong dengan penuh keyakninan supaya Timotius segera mengambil kesempatan yang diberikan kepadanya, memberitakan Injil, baik atau tidak baik waktunya (ay.2). Timotius harus menguasai diri dalam segala hal, sabar menderita, melakukan pemberitaan Injil, dan menunaikan tugas-tugas pelayanannya (ay. 5).

Seperti Timotius melayani Tuhan mari menyegarkan komitmen kita tetap percaya dan mengikut Tuhan walau menghadapi banyak tantangan! Dengan menjadi pemberita firman Tuhan di tengah-tengah keluarga di tempat bekerja dan masyarakat luas. Janganlah kiranya kerajinanmu kendor tetapi tetaplah layani Tuhan. Memberitakan kebaikan Tuhan.

Di hadapan Tuhan “mau dan taat” itu lebih penting dari “kemampuan”. Tuhan marah kepada Musa yang tidak mau banyak alasan dan tidak taat. "Ah, Tuhan, aku ini tidak pandai bicara, dahulu pun tidak dan sejak Engkau berfirman kepada hamba-Mu pun tidak, sebab aku berat mulut dan berat lidah." (Kel. 4: 10).

Mari bersiap-sedia dalam memberitakan kabar sukacita (Injil) Kristus ke dunia ini, karena kita adalah rekan sekerja Allah dan biarkan Allah yang memakai kita. Menjadi orang-orang yang bertanggung jawab di hadapan Tuhan. Sehingga kelak ketika Tuhan memanggil kita, Dia akan berkata: “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Mat. 25:21). Amin. -MHO-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement