MINGGU II SETELAH EPIPHANIAS, 15 JANUARI 2023

 

YESUS KRISTUS TERANG BAGI SELURUH BANGSA
(Yesaya 49: 1-7)



 

Jika kita dipanggil menjadi hamba Allah, bagaimana hal itu kita lakukan? Kata hamba pada mulanya berarti orang-orang yang ditawan dalam peperangan dan dijual sebagai budak. Biasanya hamba dibeli semata-mata karena kegunaannya.

Tidak demikian dengan apa yang Allah lakukan. Terkadang Ia memilih hamba-Nya sejak dalam kandungan, artinya Allah tidak melihat latar belakang dan kemampuan yang dimiliki seseorang. Allah yang memilih, Allah akan memberikan kemampuan dan senantiasa menyertainya.

Yesaya berarti “Tuhan adalah keselamatanku”. Yesaya memberitahukan kepada umat Israel tentang panggilan Allah atas dirinya kepada seluruh bangsa, dan juga mendeklarasikan bahwa Allahlah yang telah memanggilnya sejak dalam kandungan. Untuk mengembalikan Yakub (yaitu Israel) kepada Allah (ay.5). Dalam perjalanan menjadi hamba-Nya, Allah sendiri memperlengkapi Yesaya dengan penyertaan-Nya dan kemampuan melayani. Memang Yesaya mengalami kesulitan, karenanya ia menilai pelayanannya sebagai usaha yang sia-sia dengan hasil yang tidak efektif (4a). Tetapi kemudian, nada pesimisnya berubah menjadi optimis. Sebab Tuhan setia, dan Tuhan sendiri mengangkat serta menguatkannya, menjadikan misinya berhasil pada waktu-Nya (4b-7).

Orang yang menjadi hamba Allah kadang kala serti tidak berhasil, tidak ada hasil tidak efektif. Namun Allah tidak mengukur hamba-Nya dari hal itu karena pada akhirnya Tuhan sendiri yang akan meninggikan hamba-Nya dan menggenapkan kehendak-Nya melalui hamba-Nya. Sebagaimana rasul Paulus mengakui "aku menanam, Apolos menyiram, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan" (lih. 1 Kor. 3: 6). Oleh karena itu, kita tidak perlu takut dengan panggilan Tuhan untuk menjadikan kita sebagai hamba-Nya. Tuhan setia menyertai. Kita hanya perlu percaya, taat, dan setia menjadi alat-Nya melayani-Nya. Kita tidak perlu mengkhawatirkan tentang hasil yang terkadang tampak mengecewakan. Ia akan menguatkan kita dan menumbuhkan hasilnya. Tuhan menjamin hak setiap umat-Nya. ‘hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada Allahku’, itulah pengakuan Yesaya.

Yesus hamba Allah, mewujudkan Israel sejati, dan Dialah yang menggenapi segala sesuatu yang dituntut Allah dari bangsa Israel. “Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! ... (ay.1-2). Yesus Kristus adalah terang. Yesus Kristus memanggil kita agar terang itu nyata bagi orang lain melalui hidup dan pelayanan serta melalui perbuatan baik kita. Kita dapat menyatakan terang itu bagi orang lain melalui kemauan kita mengelola segala milik yang Tuhan berikan. Dengan tindakan dan perbuatan kita yang memancarkan terang, maka banyak orang yang percaya dan memperoleh keselamatan yang telah Tuhan Yesus persiapkan. Amin. Selamat hari Mingg! -NS-

 

 

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement