ALLAH DATANG MENYELAMATKAN UMATNYA
Yesaya 35: 1-4
Rasa takut sering menghantui kehidupan orang bersalah, dan sebagai penghambat kepada hidup yang lebih baik. Karena dosa pemberontakannya kepada Tuhan, pada tahun 721 SM Samaria, ibu kota Israel utara, jatuh ke tangan pasukan Asyur dan umat Israel pun terpencar-pencar (1Raj 17). Banyak di antara mereka diangkut ke Asyur dan tempat-tempat lain. Kemudian pada tahun 587 SM raja Nebukadnezar dari Babel merebut dan menghancurkan kota Yerusalem, dan dengan demikian kerajaan Yehuda juga berakhir (2 Raj 25). Sebagian rakyat dibunuh, sebagian dibawa ke Babel sebagai tawanan perang, dan hanya orang yang cacat, dan yang paling miskinlah yang ditinggalkan di Yehuda. Dalam pembuangan itu, semua orang Israel kehilangan kekayaan mereka. Peristiwa itu merupakan malapetaka terbesar di seluruh sejarah bangsa Israel.
Yesaya pasal 35 ini memberitahukan tentang kehidupan penuh ketakutan bangsa ini. Tangan yang lemah dan tubuh kondisi lesu, lutut yang goyang, hingga akhirnya mereka menjadi tawar hati. Lemah hingga kehilangan semangat dan putus asa. Tidak akan selamanya mereka tinggal sebagai orang asing di tanah pembuangan. Waktunya akan tiba di mana Allah akan mendatangi umat-Nya yang terbuang dan membawa mereka kembali ke tanah yang pernah diberikan-Nya kepada nenek moyang mereka. Peristiwa ini akan menjadi peristiwa besar, bahkan lebih besar dari pada peristiwa pembebasan dari perbudakan di Mesir.
Yesaya meneguhkan dan membangkitkan pengharapan Israel, bahwa Allah akan datang dengan pembalasan-Nya dan dengan ganjaran-Nya. Ketika pertolongan dan keselamatan yang dari Allah datang, maka kegirangan akan memenuhi sekalian tempat. Semuanya akan bersorak menyambut datang-Nya Allah Sang Penyelamat dan Penebus umat-Nya. Padang gurun dan padang kering tidak dapat menahan sukacitanya, padang belantara akan bersorak dan berbunga (ay.1). Saat pertolongan dari Allah datang, semua keadaan manusia akan berubah secara total. Orang yang tidak dapat melihat kebenaran akan dicelikkan dan orang yang sudah tidak pernah mendengar kebesaran Allah akan mendengarnya (ay.5). Orang lumpuh, orang yang tawar hati yang tidak lagi memiliki semangat akan melompat-lompat dan orang yang menderita akan bersorak. Pertolongan Allah seperti mata air yang memancar di padang gurun, memberikan kesejukan. Seperti jalan raya yang tak ada hambatan, memberikan kepastian dan kedamaian. Demikian pertolongan Allah yang begitu sempurna. Tak terpikirkan, tak terselami, dan sering kali mengejutkan. Yesaya membagikan harapan akan datangnya pemulihan dari Allah. “Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati: “Kuatkanlah hati, janganlah takut!”
Apakah lututmu goyah dan merasa putus asa? Berhentilah berkeluh kesah sesulit apa pun keadaanmu hari ini. Kehidupan yang awalnya gersang seperti padang gurun, air akan memancar memberi kehidupan, tanah gersang menjadi tanah subur. Yesus mampu menyelamatkan dan memberikan sukacita sesungguhnya. Andalkan Tuhan dalam pergumulan dan kesusahan jangan mengandalkan diri sendiri, teman, keluarga, harta dan pangkat. Mari kita berdiam dalam keheningan dan merasakan kehadiran Allah, memohon agar Allah datang menyelamatkan umat-Nya. Amin. Selamat Adven! -NS-
0 Komentar