TUHAN PEMIMPIN DAN SUMBER PENGHIBURAN
Yeremia 31: 7-9
Kebebasan merupakan harapan seluruh umat manusia, apalagi di kala menghadapi persoalan-persoalan rumit misalnya: persoalan rumah tangga, ekonomi, anak-anak, dan juga pekerjaan. Manusia selalu mencari jalan keluar termasuk pun kita orang percaya pada Yesus. Tentunya pertanyaan ke mana harus cari jalan keluar agar terbebas dari masalah-masalah tadi? Di sinilah ditentukan oleh sikap hidup manusia tadi, cari jalan pintas lewat para normal, dukun atau melarikan diri dari hal-hal positif misalnya mabuk-mabukan atau masuk ke dalam dunia hitam. Atau sebagai orang percaya pada Tuhan Yesus datang pada Yesus dan berdoa meminta kekuatan dari Yesus. Tergantung pada oknumnya, namun Tuhan Allah mengharapkan agar terus dan terus bersandar pada kuasanya, walau apa pun apa yang telah terjadi sebab Allah akan membebaskan orang percaya dan setia pada-Nya. Dia tidak pernah membiarkan umat-Nya terbelenggu oleh apa saja, apalagi oleh keterkaitan dengan dosa.
Demikianlah bangsa Israel masih dibawa kuasa bangsa Asyur, tentunya sebagai umat pilihan Allah merasakan derita yang sangat mendalam. Namun itu semua terjadi oleh karna ketidaksetiaan mereka pada Allah, maka Allah harus menyerahkan umat pilihan di kuasai oleh bangsa lain. Sebagai manusia yang hidup di bawah kekuasaan orang lain, maka manusia itu tidak bebas berbuat apa saja seperti sedia kala masih hidup dalam alam kebebasan (merdeka). Namun Allah itu baik dan Dia tidak selamanya marah, apalagi bila umat-Nya itu kembali berseru dan berseru pada-Nya. Umat Allah berseru pada Allah sebab mereka sadar bahwa pada Allah ada kuasa yang luar biasa yang dapat membebaskan umat-Nya orang/percaya. Jeritan demi jeritan terjadi pada umat Tuhan akibat tekanan sang penjajah/penguasa seakan akan tidak ada lagi jalan keluar.
Namun Allah sungguh baik, Allah dengan kuasa-Nya menolong memulihkan umat-Nya dari penjajahan bangsa lain, dari ketertindasan. Allah mengirim Yesaya untuk memberitakan bahwa Tuhan akan menepati janji-Nya untuk memulihkan keadaan orang-orang yang tertindas, dan mengalahkan bahkan menghancurkan bangsa Asyur. Inilah kuasa Tuhan. Dan hanya Tuhan satu-satunya yang mampu melakukan itu. Orang percaya pada Yesus juga tidak ubahnya seperti umat Israel, terus menerus menghadapi persoalan-persoalan hidup, seolah-olah tidak ada lagi jalan keluar, air mata bercucuran akibat tangisan dan kesedihan terus menerus silih berganti.
Di sinilah orang percaya yang menghadapi persoalan tadi ditentukan oleh sikap hidup pada penyerahan pada Yesus sang Juruselamat yang telah menang melawan kuasa maut. Yesus menawarkan diri sebagai gembala yang baik, akan menuntun domba-domba (umat-Nya). Dan mempertaruhkan nyawanya untuk domba-dombanya itu (Yoh 10:11). Dan ia mengenal domba-Nya dan domba-Nya juga mengenal dia (Yoh 10:14). Sebagai orang percaya tidak boleh berpisah dengan dia, sebab di luar Dia kita tidak dapat berbuat apa-apa (Yoh 15:4-5). Bersama Yesus dapat melakukan perkara besar dan bersama Yesus ada jalan keluar, bersama Yesus tidak ada yang sukar, Yesus membebaskan umat-Nya dengan kuasa yang luar biasa. Amin. -MHO-
0 Komentar