MINGGU XIII SETELAH TRINITATIS, 03 SEPTEMBER 2023

 MELAYANI DENGAN KASIH
2 Korint 8: 1-7

 

Nikolas (Bahasa Yunani) yang berarti para pemenang.  Terdiri dari kata: nike: artinya kemenangan dan kata laos artinya orang, masyarakat, rakyat. Nikolas lahir di Asia kecil pada abad ketiga di sebuah kota bernama Patara (Lycia dan Pamfilia), dan tinggal di Myra, Lycia (saat ini adalah wilayah Demre, Turki), yang pada saat itu adalah sebuah provinsi dari kekaisaran Romawi. Ia adalah anak tunggal dari seorang pedagang Yunani yang kaya-raya bernama Epifanius (Beberapa tradisi menyebut ayah santo Nikolas bernama Theophanes) dan isterinya Joan. Nikolas sangat terkenal karena kemurahan hatinya dan karena mujizat-mujizat yang dilakukannya. Tokoh Santa Claus (Sinterklass) yang membawa hadiah untuk anak-anak pada saat Natal, yang sebenarnya merupakan bentuk sekularisasi dari Santo Nicholas, uskup dari Myra yang baik hati itu. Karenanya Ia dikenal sebagai santo yang sangat baik hati dan penyayang anak-anak. Ia dikenang karena kasihnya.

Kasih karunia adalah kebaikan Tuhan yang kita terima melalui Tuhan Yesus sebagai pendamai kita dengan Allah, sebenarnya kita tidak layak menerimanya. Kasih karunia dicurahkan untuk memampukan kita melakukan kehendak Allah lebih dari kemampuan kita.

Rasul Paulus menyampaikan bahwa jemaat-jemaat di Mekedonia menerima kasih karunia Tuhan. Mereka menjadi contoh bagi jemaat-jemaat lainnya. Saat itu jemaat tersebut sedang miskin dan menderita, tetapi mereka kaya dalam hal memberi, pemberian mereka melampaui kemampuan dan memberi lebih dari yang diharapkan. Mereka memberikan diri untuk dipakai menjadi alat bagi kemuliaan Allah (ay.5) yaitu dalam pelayanan kasih. Mereka menangkap dan mengerti bahwa semua yang mereka lakukan adalah karena kasih karunia dari Tuhan Yesus. Yesus yang oleh karena kita menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kita menjadi kaya karena kemiskinan-Nya (ay.9). Sehingga dana dari jemaat-jemaat di Galatia, Makedonia, Akhaya dan Asia Kecil terkumpul untuk kemudian dibawa sebagai bantuan kepada jemaat di Yerusalem. Kis 11:27-30 (… bahwa seluruh dunia akan ditimpa bahaya kelaparan yang besar. Hal itu terjadi juga pada zaman Klaudius. Lalu murid-murid memutuskan untuk mengumpulkan suatu sumbangan, sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing dan mengirimkannya kepada saudara-saudara yang diam di Yudea...)

Jemaat Korintus kota perdagangan yang besar hidup dalam keadaan ekonomi yang cukup, bahkan melimpah. Berbeda dengan jemaat Makedonia, miskin namun bersukacita bahkan sukacitanya sampai meluap, mereka kaya dalam kemurahan (ay.2). Mereka dianugerahkan kasih karunia yang berbuahkan kemurahan hati. Mereka memberi bantuan kepada hamba-hamba Tuhan. Maka Rasul Paulus mendesak kepada Titus, supaya ia mengunjungi mereka. Supaya Titus dapat segera membantu mereka dalam menyelesaikan pelayanan kasihnya.

Berbahagialah Anda jika Anda bermurah hati dengan turut berbagi, memberi bantuan kepada orang-orang kudus dan hamba-hamba Tuhan untuk melancarkan pelayanan dan pemberitaan firman Tuhan. Amin. Selamat hari Minggu! -NS-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement