ALLAH BERKENAN KEPADA PERTOBATAN ORANG FASIKHesekiel 33: 7-11
Mendengar kata “penjaga”, kita akan berpikir tentang satuan pengamanan (Satpam), Hansip, Anjing penjaga, atau hal-hal lain yang berkaitan dengan penjagaan suatu tempat penting atau penjagaan suatu barang yang berharga. Akan tetapi, dalam nats ini kata “penjaga” berbicara tentang peran kita sebagai seorang penjaga yang ditetapkan oleh Tuhan.
Tuhan menetapkan Yehezkiel menjadi penjaga bagi umat Israel (ay.7a). Penetapan Yehezkiel menjadi penjaga ditetapkan oleh Tuhan sendiri karena memang itu adalah wewenang Tuhan yang tidak dapat diganggu gugat siapapun. Tugas Yehezkiel menjadi penjaga bagi kaum Israel sebenarnya cukup sederhana, yaitu jika Yehezkiel mendengar firman dari Tuhan, maka Yehezkiel memperingatkan mereka (umat Israel) dengan firman Tuhan tersebut demi nama Tuhan (ay.7b). Memang tugas utama seorang penjaga adalah menjaga. Dalam konteks ini, Yehezkiel diberi tanggung jawab untuk menjaga kaum Israel (bangsanya sendiri). Ia harus menjaga kaum Israel dengan cara menyampaikan firman Tuhan kepada mereka. Dalam pelayanannya, ia harus seorang nabi yang memiliki iman yang teguh. Walau banyak tantangan, firman Tuhan harus tetap disampaikan dengan sekuat tenaga tentu dengan senantiasa mengandalkan Tuhan. Maka tugasnya sebagai imam dan nabi adalah tugas yang sangat berat karena tugas ini bukan persoalan kepentingan pribadi Yehezkiel, namun menyangkut kepentingan hidup kekal semua umat Tuhan. Tuhan meletakkan tanggung jawab yang besar kepada Yehezkiel untuk mengingatkan dan menegur bangsa itu yang sudah berdosa kepada Tuhan. Tuhan sama sekali tidak menginginkan bangsa itu mati dalam keberdosaannya. Tuhan memilih Yehezkiel menjadi penjaga atas bangsa itu untuk mengawasi, mengingatkan, menegur dan mengajar bangsa Israel agar tetap hidup dan berpengharapan kepada Tuhan sekalipun hidup mereka jauh dari apa yang mereka harapkan.
Tuhan berfirman kepada-Nya bahwa jika mereka tidak mengindahkan peringatannya maka ketika mereka mati, mereka akan mati dalam keberdosaannya dan Yehezkiel telah menyelamatkan nyawanya, karena ia telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu, Yehezkiel menekankan perlunya pembaharuan hati dan jiwa, serta tanggung jawab setiap orang atas dosa-dosanya sendiri bahkan dosa sesamanya, sehingga keselamatan itu bukan hanya untuk kalangan pribadi, namun harus menjadi milik semua orang. Pelaksanaan tugas pelayanan yang diberikan Tuhan bermaksud untuk penyelamatan umat dan pemeliharaan keselamatan hamba yang ditugaskan. Karena firman Tuhan ini, maka setiap orang harus bertobat berarti:
1. Menyesal dan meninggalkan cara hidup lama, kemudian berjalan menuju hidup baru yang penuh harapan di dalam Tuhan. Allah berkenan kepada pertobatan orang fasik
2. Merubah pandangan hidup. Jika dulu perbuatannya dianggap baik (menguntungkan diri sendiri), sekarang tidak karena orientasi hidupnya bukan lagi untuk kesenangan sendiri, namun untuk menyenangkan dan memuliakan Tuhan.
3. Berputar, kembali ke jalan yang benar dan dengan aktif menjalani kehidupan di dalam Kristus dan kebenaran-Nya (Ef. 4: 21-24). Amin. Selamat hari Minggu! -NS-
0 Komentar