MINGGU III DUNG TRINITATIS, 16 JUNI 2024

 

HIDUP KARENA PERCAYA

BUKAN KARENA MELIHAT

2 Korintus 5: 6-10




 

Hidup tanpa pengharapan adalah hidup yang kosong. Pengharapan adalah alasan seseorang berjuang melewati pergumulan hidup dengan berusaha sekuat tenaga, bangkit demi mencapai harapan. Penelitian mengatakan bahwa manusia dapat bertahan hidup selama 40 hari tanpa makan, tanpa air bisa bertahan hidup 3 hari, tanpa bernapas bisa bertahan 4-8 menit, tapi manusia tanpa harapan hanya bertahan 1 detik sudah mati. Oleh karena itu pengharapan itu sangatlah penting. Karena pengharapan kita melakukan apa yang benar yang sesuai dengan kehendak Allah.

Dari Rasul Paulus, kita belajar bahwa salah satu sumber pengharapan yang membuat ia sanggup melewati kesulitan, menghadapi penderitaan dalam memberitakan injil Kristus adalah ia percaya bahwa Allah telah menyediakan rumah di surga bagi setiap orang percaya kepada-Nya. Paulus berkata bahwa tubuhnya bisa saja hancur tetapi Tuhan itu tetap untuk selama-lamanya. Inilah pengharapan di dalam Tuhan.

Dalam pengajaran Paulus kita perlu memperhatikan bahwa kata “kemah” (5:1) menunjuk kepada “tubuh” kita yang terus semakin merosot karena proses penuaan, sakit penyakit dan kelemahan (4:16), sedangkan “tempat kediaman di surga” (5:1) menunjuk kepada rumah Allah yang disediakan kepada orang yang percaya kepadaNya. Tuhan Yesus telah menyediakan “tempat di surga” bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. (Yoh. 14:1-4). Berpengharapan terus menerus mempercayai apa yang belum kita lihat karena kita belum sampai kepada “rumah” yang dijanjikan Allah kepada kita. Allah memberikan Roh Kudus sebagai jaminan sampai kita memiliki penggenapan janji itu seutuhnya (2 Kor. 5:5). Roh Kudus akan mengingatkan kita akan janji-janji Allah, sehingga kita disanggupkan untuk “melihat” dan mengimani apa yang tidak kelihatan. Kita diajak ber “iman” kepada Tuhan tentang apa yang belum kita lihat (Ibrani 11:1). Inilah pengharapan kita orang percaya tentang “rumah di surga”. Kita memiliki harapan bahwa kita juga turut masuk di dalam rumah itu kelak. Oleh karena itu kita diajarkan bahwa ketika kita menghadapi berbagai macam masalah dalam kehidupan, kita harus menyadari bahwa semua masalah itu bersifat sementara dan akan berlalu. Sehingga kita tidak berlarut-larut dalam masalah itu dan tidak berputus harapan.

Kita harus memiliki pengharapan Tuhan menyertai dan menguatkan kita dalam menghadapi setiap persoalan ketika kita melakukan kehendak Tuhan, sehingga memenangkannya. Ketika kita tengah menghadapi godaan untuk berpaling dari Tuhan, tetaplah setia mengandalkan pertolongan Tuhan. Tetaplah bertahan dalam Kristus sampai pada akhirnya kita menerima mahkota kehidupan yang telah disediakan Allah bagi orang-orang yang percaya kepadaNya. Amin. -MHO-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement