HIDUP KARENA PERCAYA
BUKAN KARENA MELIHAT
2 Korintus 5: 6-10
Hidup tanpa pengharapan adalah hidup
yang kosong. Pengharapan adalah alasan seseorang berjuang melewati pergumulan
hidup dengan berusaha sekuat tenaga, bangkit demi mencapai harapan. Penelitian
mengatakan bahwa manusia dapat bertahan hidup selama 40 hari tanpa makan, tanpa
air bisa bertahan hidup 3 hari, tanpa bernapas bisa bertahan 4-8 menit, tapi
manusia tanpa harapan hanya bertahan 1 detik sudah mati. Oleh karena itu
pengharapan itu sangatlah penting. Karena pengharapan kita melakukan apa yang
benar yang sesuai dengan kehendak Allah.
Dari Rasul Paulus, kita belajar
bahwa salah satu sumber pengharapan yang membuat ia sanggup melewati kesulitan,
menghadapi penderitaan dalam memberitakan injil Kristus adalah ia percaya bahwa
Allah telah menyediakan rumah di surga bagi setiap orang percaya kepada-Nya.
Paulus berkata bahwa tubuhnya bisa saja hancur tetapi Tuhan itu tetap untuk
selama-lamanya. Inilah pengharapan di dalam Tuhan.
Dalam pengajaran Paulus kita perlu
memperhatikan bahwa kata “kemah” (5:1) menunjuk kepada “tubuh” kita yang terus
semakin merosot karena proses penuaan, sakit penyakit dan kelemahan (4:16),
sedangkan “tempat kediaman di surga” (5:1) menunjuk kepada rumah Allah yang disediakan
kepada orang yang percaya kepadaNya. Tuhan Yesus telah menyediakan “tempat di
surga” bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. (Yoh.
14:1-4). Berpengharapan terus menerus mempercayai apa yang belum kita lihat
karena kita belum sampai kepada “rumah” yang dijanjikan Allah kepada kita.
Allah memberikan Roh Kudus sebagai jaminan sampai kita memiliki penggenapan
janji itu seutuhnya (2 Kor. 5:5). Roh Kudus akan mengingatkan kita akan
janji-janji Allah, sehingga kita disanggupkan untuk “melihat” dan mengimani apa
yang tidak kelihatan. Kita diajak ber “iman” kepada Tuhan tentang apa yang
belum kita lihat (Ibrani
11:1). Inilah pengharapan kita orang percaya tentang “rumah di surga”. Kita
memiliki harapan bahwa kita juga turut masuk di dalam rumah itu kelak. Oleh
karena itu kita diajarkan bahwa ketika kita menghadapi berbagai macam masalah
dalam kehidupan, kita harus menyadari bahwa semua masalah itu bersifat
sementara dan akan berlalu. Sehingga kita tidak berlarut-larut dalam masalah
itu dan tidak berputus harapan.
Kita harus memiliki pengharapan
Tuhan menyertai dan menguatkan kita dalam menghadapi setiap persoalan ketika kita
melakukan kehendak Tuhan, sehingga memenangkannya. Ketika kita tengah
menghadapi godaan untuk berpaling dari Tuhan, tetaplah setia mengandalkan
pertolongan Tuhan. Tetaplah bertahan dalam Kristus sampai pada akhirnya kita
menerima mahkota kehidupan yang telah disediakan Allah bagi orang-orang yang
percaya kepadaNya. Amin. -MHO-
0 Komentar