YESUS SANG RAJA YANG MAHAMULIA
(2 Petrus 1: 16-21)
Hoaks merupakan
informasi, kabar, berita yang palsu atau bohong. Pada Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) hoaks diartikan sebagai berita yang bohong. Hoaks yaitu
informasi yang dibuat-buat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang
sebenarnya. Dengan kata lain, hoaks diartikan sebagai upaya pemutarbalikan
fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan akan tetapi tidak dapat
diverifikasi kebenarannya. Dalam Oxford English dictionary, 'hoax'
didefinisikan sebagai 'malicious deception' atau 'kebohongan yang dibuat dengan
tujuan jahat'. Kini, hoaks (berita bohong) dikenal di mana-mana. Hoaks menolak
kenyataan dan tidak dapat dipercaya, berbeda dari fakta (kebenaran) yang pasti
memiliki saksi mata dan bukti.
Perkataan bahwa Yesus
tidak akan datang kedua kali adalah hoaks yang disebarkan para pengajar sesat. Perkataan
mereka itu "dongeng-dongeng isapan jempol manusia", begitu kata Petrus
(ay.16).
Pengharapan akan
kedatangan Yesus kedua kali bukan tak beralasan. Petrus menegaskan bahwa diri-Nya
adalah saksi mata dari kebesaran Yesus. Kuasa dan kedatangan Yesus bukanlah
hoaks. Petrus masih mengingat pengajaran dan mukjizat yang dilakukan Yesus, di
depan murid-murid-Nya, dan di depan banyak orang. Petrus dengan jelas melihat
peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus. Bahkan, Petrus menyaksikan bagaimana
Yesus dimuliakan Allah Bapa sebagai Anak-Nya (ay.17-18) pada peristiwa yang
biasa kita sebut "transfigurasi" (Matius 17:1-8). Dan ini bukan
satu-satunya keajaiban yang dilihat Petrus, juga bukan satu-satunya bukti yang
akan dia gunakan. Tapi, untuk peristiwa ini adalah contoh yang paling
jelas bagaimana dia mengetahui secara pasti, bahwa apa yang dia ajarkan adalah
kebenaran.
Surat ini merupakan
upaya Petrus untuk menguatkan iman dan pengharapan jemaat, bahwa Kristus akan
datang kedua kali sesuai janji-Nya. Petrus meyakinkan bahwa para nabi tak
pernah menyebarkan hoaks. Petrus memberitahukan bahwa para pemberita Injill, mereka
memberitakan nubuat oleh dorongan Roh Kudus dan berbicara atas Nama Tuhan (ay.21).
Dalam bimbingan Roh Allah, para nabi Perjanjian Lama telah menubuatkan
peristiwa kehidupan Yesus, lalu Petrus dan para murid menyaksikan semua
peristiwa itu digenapi.
Kita diundang untuk
percaya, dan memang itulah janjinya, bahwa kuasa dan otoritas pada akhirnya
terletak pada Tuhan. Roh terus bergerak di antara kita. Dalam
kehadiran Roh Kudus, Yesus yang dimuliakan di atas gunung dihadirkan di antara
kita, karunia nubuatan untuk penafsiran firman Tuhan yang setia terus
diberikan, dan permohonan kesaksian yang setia diberikan dalam komunitas
Kristen yang setia yang menghasilkan buah dalam pengharapan, ketekunan dan
kasih sayang dan cinta kasih ilahi. Tetaplah setia menanti kedatangan Yesus
yang kedua kali. Amin. Selamat hari Minggu! -NS-
0 Komentar