MINGGU ESTOMIHI, 19 FEBRUARI 2023

 

YESUS SANG RAJA YANG MAHAMULIA
(2 Petrus 1: 16-21)

 

Hoaks merupakan informasi, kabar, berita yang palsu atau bohong. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hoaks diartikan sebagai berita yang bohong. Hoaks yaitu informasi yang dibuat-buat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang sebenarnya. Dengan kata lain, hoaks diartikan sebagai upaya pemutarbalikan fakta menggunakan informasi yang seolah-olah meyakinkan akan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya. Dalam Oxford English dictionary, 'hoax' didefinisikan sebagai 'malicious deception' atau 'kebohongan yang dibuat dengan tujuan jahat'. Kini, hoaks (berita bohong) dikenal di mana-mana. Hoaks menolak kenyataan dan tidak dapat dipercaya, berbeda dari fakta (kebenaran) yang pasti memiliki saksi mata dan bukti.

Perkataan bahwa Yesus tidak akan datang kedua kali adalah hoaks yang disebarkan para pengajar sesat. Perkataan mereka itu "dongeng-dongeng isapan jempol manusia", begitu kata Petrus (ay.16).

Pengharapan akan kedatangan Yesus kedua kali bukan tak beralasan. Petrus menegaskan bahwa diri-Nya adalah saksi mata dari kebesaran Yesus. Kuasa dan kedatangan Yesus bukanlah hoaks. Petrus masih mengingat pengajaran dan mukjizat yang dilakukan Yesus, di depan murid-murid-Nya, dan di depan banyak orang. Petrus dengan jelas melihat peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus. Bahkan, Petrus menyaksikan bagaimana Yesus dimuliakan Allah Bapa sebagai Anak-Nya (ay.17-18) pada peristiwa yang biasa kita sebut "transfigurasi" (Matius 17:1-8). Dan ini bukan satu-satunya keajaiban yang dilihat Petrus, juga bukan satu-satunya bukti yang akan dia gunakan. Tapi, untuk peristiwa ini adalah contoh yang paling jelas bagaimana dia mengetahui secara pasti, bahwa apa yang dia ajarkan adalah kebenaran.

Surat ini merupakan upaya Petrus untuk menguatkan iman dan pengharapan jemaat, bahwa Kristus akan datang kedua kali sesuai janji-Nya. Petrus meyakinkan bahwa para nabi tak pernah menyebarkan hoaks. Petrus memberitahukan bahwa para pemberita Injill, mereka memberitakan nubuat oleh dorongan Roh Kudus dan berbicara atas Nama Tuhan (ay.21). Dalam bimbingan Roh Allah, para nabi Perjanjian Lama telah menubuatkan peristiwa kehidupan Yesus, lalu Petrus dan para murid menyaksikan semua peristiwa itu digenapi.

Kita diundang untuk percaya, dan memang itulah janjinya, bahwa kuasa dan otoritas pada akhirnya terletak pada Tuhan. Roh terus bergerak di antara kita. Dalam kehadiran Roh Kudus, Yesus yang dimuliakan di atas gunung dihadirkan di antara kita, karunia nubuatan untuk penafsiran firman Tuhan yang setia terus diberikan, dan permohonan kesaksian yang setia diberikan dalam komunitas Kristen yang setia yang menghasilkan buah dalam pengharapan, ketekunan dan kasih sayang dan cinta kasih ilahi. Tetaplah setia menanti kedatangan Yesus yang kedua kali. Amin. Selamat hari Minggu! -NS-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement