MINGGU II DUNG EPIPHANIAS BARU, 19 JANUARI 2025

 

BANGSA-BANGSA

MELIHAT KEBENARAN DAN KEMULIAAN TUHAN

(Yesaya 62:1-5)




 

S

alah satu pengampunan terindah di antara manusia adalah ketika seorang suami mengampuni istrinya atau sebaliknya dari kekurangan dan kesalahannya serta menerimanya kembali menjadi pasangannya. Kiasan ini sering dipakai di dalam Alkitab untuk menggambarkan kasih Allah kepada umat-Nya.

 

Karena dosa, mereka dihukum dibuang ke Mesir, dibuang ke Babel dan menjadi budak di sana. Allah melihat penderitaan bangsa Israel di perbudakan, Allah berinisiatif untuk membebaskan umat-Nya dari kesengsaraan dan perbudakan itu. Allah menerima kembali Israel menjadi umat-Nya. Allah memaafkan bangsa Israel yang telah berbuat dosa.

 

Allah menyuruh dan mengutus Nabi Yesaya untuk memberitakan janji keselamatan kepada bangsa Israel. Janji keselamatan itu, pemulihan bagi umat Allah (ay.1). Yesaya dengan berapi-api mengabarkan kabar kelepasan ini karena setelah sekian lama di dalam perbudakan mereka akan merasakan kebebasan dari Babel. Adapun janji keselamatan itu, Sion akan dipulihkan menjadi bangsa yang benar dan mulia serta memiliki nama baru yang berasal dari Tuhan sendiri (ay.2-3). Hubungan yang pulih antara Israel dengan Tuhan itu digambarkan seperti sepasang mempelai. Israel yang digambarkan sebagai seorang istri yang telah “diceraikan” Allah karena perbuatan dosa mereka kini diterima kembali sebagai istri yang dikasihi (ay.4). Allah yang menerima Israel kembali digambarkan seperti seorang jejaka menikahi seorang gadis (ay.5).

 

Bangsa itu akan menyandang status yang baru, dahulu mereka adalah umat buangan, sekarang mereka dipulihkan dan diselamatkan oleh Allah. Girangnya hati Allah karena pulihnya hubungan Allah dengan bangsa Israel seperti seorang suami yang merindukan kembalinya istri yang dikasihinya. Dari sini kita melihat bahwa kasih Allah sungguh tidak terbatas. Allah selalu menjaga dan memelihara umat-Nya. Allah sebenarnya senantiasa menginginkan umatnya untuk terus bersukacita dan merasakan kelepasan dari Tuhan, namun Allah ingin umat-Nya bukan hanya sekedar menerima keselamatan melainkan turut serta menyerukannya keselamatan yang dari Tuhan.

Begitu pula dengan kita, firman Tuhan ini mengajarkan bahwa Allah terus menerus mengasihi kita, oleh pengampunan-Nya kita dianggap-Nya sebagai anak-Nya. Sebesar apapun kesalahan kita, Allah bersedia mengampuni kita. kita telah menerima keselamatan dari Allah dan telah menerima keselamatan itu melalui kematian Tuhan Yesus di kayu salib.

 

Keselamatan itulah yang harus kita beritakan kepada semua orang supaya semua bangsa mengenal kasih, kebenaran dan kemuliaan Allah. janganlah kita berdiam diri atas semua perbuatan Allah dalam hidup kita. Kita harus mengumandangkan kabar baik ini. Oleh karena itu, setiap orang yang percaya harus pergi memberitakan kabar sukacita ini kepada setiap orang yang kita temui. Maka bangsa-bangsa melihat kebenaran dan kemuliaan Tuhan. Amin. -MHO-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement