MINGGU III DUNG EPIPHANIAS, 26 JANUARI 2025

 

BANYAK ANGGOTA TETAPI SATU TUBUH

1 Korintus 12: 12-20




 

Kondisi jemaat di Korintus pada saat itu sebagai jalur perdagangan ”penguasa dua pelabuhan” persimpangan internasional, yang mengendalikan perdagangan di darat antara Utara-Selatan dan juga di laut antara Timur-Barat. Kota Korintus juga menjadi pusat budaya dan penduduknya beragam. Jemaat di Korintus adalah jemaat yang kaya akan talenta. Orang-orang Korintus dikatakan sebagai jemaat yang memiliki karunia lengkap. Namun ternyata keanekaragaman ini tidak membawa jemaat di Korintus untuk saling membangun dan melengkapi justru dipakai untuk saling menonjolkan diri sehingga akhirnya jemaat terpecah belah. Keberagaman jemaat ini juga pada akhirnya membuat jemaat di Korintus menjadi terkotak-kotakkan. Paulus menasihatkan jemaat di Korintus bahwa orang percaya adalah satu tubuh Kristus di mana semuanya dapat saling melengkapi untuk melayani Tuhan. Rasul Paulus menuturkan bahwa kita semua adalah tubuh Kristus dan kita masing-masing adalah anggotanya. Dalam jemaat, Allah menetapkan ada orang yang menjadi rasul, ada yang menjadi nabi, dan ada pula yang ditetapkan-Nya sebagai pengajar. Selain itu, Allah juga menetapkan orang-orang memperoleh karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, untuk bermain musik, untuk menyanyi, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.

Sebagaimana wajah, tangan, kaki dan perut. Empat dari bagian tubuh kita, hidup rukun, sampai suatu saat bisa timbul perselisihan di antara mereka. Misalnya masing-masing dari mereka saling menonjolkan diri, menganggap diri mereka paling penting paling berpengaruh. Misalnya salah satu dari mereka berkata, akulah yang paling penting dan paling berguna di antara kalian. Tanpa aku, manusia bakal tidak bisa berbuat apa-apa. Kemudian tangan berkata, ah, engkau kaki, manusia tanpa tangan tidak akan bisa bekerja. Jadi manusia harus bisa bekerja dan itu yang terpenting. Dan hanya tangan yang bisa membuat manusia bekerja. Ah, tanpa Kaki manusia tidak bisa kemana-mana, aku yang penting, kata kaki. Maka pertengkaran sengit pun terjadilah. Tiba-tiba mereka mendengar seruan yang mengatakan, “Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita.” (I Korintus 12: 26).

Bersama-sama, semua anggota Tubuh mulai bersatu, mulai bahu-membahu dalam segala bidang. Semua anggota jemaat orang percaya merupakan anggota tubuh Kristus yang harus hidup dalam satu kesatuan dan kerukunan. Cara dan praktek hidup rukun harus menjadi cara hidup kekristenan kita sehari-hari. Menghadirkan kerukunan dan kesatuan di antara umat Tuhan sehingga ketika Tuhan datang kembali Dia akan mendapatkan tempat untuk meletakkan Kepala-Nya. Yesus berkata dalam Matius 8: 20 “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.“

G

ereja kita terdiri atas banyak anggota dan mempunyai karunia berbeda. Oleh sebab itu, gereja rentan mengalami perpecahan. Apalagi jika masing-masing anggota mengedepankan egonya. Sebagaimana terjadi dalam jemaat Korintus. Perbedaan karunia rohani ternyata melahirkan kesombongan rohani pada sebagian jemaat. Sementara dalam diri jemaat lainnya, malah muncul rasa minder. Mereka yang merasa kuat ingin berkuasa, sedangkan yang lemah tidak mau melayani. Perselisihan pun terjadi dan perpecahan tidak dapat dihindari. Amin. -NS-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement