MINGGU I DUNG EPIPHANIAS, 12 JANUARI 2025

 

DIUTUS UNTUK MEMBERITAKAN FIRMAN TUHAN

Kisah Para Rasul 8: 14-25




 

Seorang murid dapat diartikan sebagai orang yang sedang berguru, belajar, atau bersekolah. Setiap kita saat ini adalah murid entah dalam bentuk proses pendidikan apapun. Ada yang saat ini mengecap pendidikan sebagai anak sekolah baik TK, SD, SMP atau SMA, ada yang saat ini dalam pendidikan kuliah/universitas. Namun, seorang murid tidak semata-mata dipandang dalam lingkup pendidikan formal. Ada murid perguruan Pencak silat, dsb. Menjadi murid juga meliputi seluruh aspek kehidupan. Kita sebagai manusia adalah murid kehidupan, yakni kita selalu belajar untuk mengerti dan menjalani kehidupan. Tak satu pun kita yang sudah tamat memahami arti kehidupan. Belajar menjadi orangtua yang baik, belajar menjadi naka yang baik, dsb. Kita selalu berada dalam proses pembelajaran. Akhir dari pendidikan kehidupan adalah kematian. Setiap profesi atau pekerjaan juga adalah proses pendidikan untuk mencapai kepenuhannya. Mari tetap bersemangat sebagai murid yang harus belajar terus menerus untuk mencapai kepenuhannya.

Y

esus memanggil dan menetapkan kedua belas rasul. Para murid dipanggil untuk menyertai Yesus dalam pelayanan-Nya hingga akhirnya diutus untuk mewartakan Injil (kabar baik) dan diberi kuasa. Para rasul dan setiap orang percaya, dibekali dengan kuasa agar sanggup untuk memberitakan kabar gembira. Kuasa itu diberi karena pewartaan mereka akan ditentang oleh kekuatan si Jahat. Oleh sebab itu, kuasa yang diberikan Yesus berperan untuk mengalahkan setan agar mampu mewartakan kabar gembira. Selain itu, panggilan murid juga bertujuan agar mereka mengikuti Yesus ke mana pergi dan mewarta.

Dalam Kisah Para Rasul 8: 14-17. Kedatangan Petrus dan Yohanes ke tanah Samaria bukanlah persoalan kecil. Mengingat mereka berdua adalah orang Yahudi. Orang Yahudi dikenal memusuhi orang Samaria, bahkan tidak mau melewati tanah orang Samaria. Tanah Samaria dikenal sebagai tempat orang kafir. Sehingga hal yang luar biasa juga apabila dikatakan tanah Samaria telah menerima firman Allah (ay.14). Petrus dan Yohanes yang telah dikuasai oleh Roh Kudus tidak “memelihara dan meneruskan” permusuhan itu, sehingga merekapun bersedia mendatangi tanah Samaria untuk pemberitaan firman Allah. Petrus dan Yohanes membangun persekutuan Kasih dengan orang orang Samaria bersama Allah. Beginilah Tindakan murid Yesus yang seharusnya.

Di mana pun Nama Tuhan Yesus harus diwartakan, maka Roh Kudus juga akan dicurah atas mereka. Roh Kudus adalah Roh Allah yang dinyatakan atas manusia. Siapapun yang menerima Tuhan Yesus, juga akan diperlengkapi dengan kehadiran Roh Kudus dalam dirinya yang memberikan kekuatan. Maka kekuatan yang dimiliki seseorang itu bukan lagi kekuatan yang berasal dari dirinya sendiri, tetapi dari kekuatan dan kuasa Allah. Siapapun yang menerima Kristus berarti juga menerima kehadiran Roh Kudus dalam hidupnya. Roh Kuduslah yang akan menguasai dan mengatur hidupnya. Amin. -NS-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement