MINGGU XIV DUNG TRINITATIS, 01 SEPTEMBER 2024

 BERPEGANG PADA PERINTAH TUHAN

Ulangan 4: 1-2, 6-9

 



M

usa mendesak umat Israel untuk menaati perintah-perintah Tuhan sebagai syarat mewarisi Tanah Kanaan. Adapun perintah-perintah yang harus ditaati tersebut:

1.     “Statuta” (hoq) adalah hukum yang diperlukan, mungkin paling baik dipahami sebagai kebiasaan yang mengikat.

2.     “Peraturan” (mishpat, ay.1,8) adalah keputusan yang diberikan oleh hakim (shofet) berkenaan dengan suatu perselisihan. Keputusan-keputusan tersebut diingat dan akhirnya dikumpulkan menjadi suatu badan hukum yang secara efektif menyelesaikan kasus-kasus serupa. (Kel. 20: 22-23:33).

3.     “Hukum”-Taurat (ay.8) biasanya diterjemahkan sebagai “hukum”, “ajaran,” “instruksi,” juga “wahyu”, istilah dalam Perjanjian Lama mengungkapkan ajaran moral dan sosial dari wahyu Allah kepada umatNya. Sebagaima dalam kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan.

4.     “Perintah” (mitzvah); mengacu pada perintah, biasanya dinyatakan dalam bentuk orang kedua tunggal (kamu), berupa pernyataan mutlak. Semua ini memberikan janji hidup dan merupakan konsep kunci dalam kitab Ulangan (misalnya, 5:29, 33; 6:24; 30:19-20; 32:47).

 

Kita diajak untuk merasakan kekaguman kepada Tuhan saat memperhatikan hukumNya. Adapun hukum itu adalah tanda kehadiran Tuhan: kuasaNya yang memberi hidup, hikmat, dan pengertian. Mengarahkan kita orang Kristen untuk dapat lebih menghargai arti Yesus sebagai firman Tuhan yang berinkarnasi (Yoh.1:1), “kedekatan” dengan Allah, perwujudan hikmat dan pengertian (Kol.1:15 dst.), dan penggenapan hukum Taurat (Mat.5:17).

Kitab Ulangan (dari bahasa Yunani deuteronomos, secara harfiah berarti "hukum kedua") terdiri dari serangkaian pidato yang disampaikan oleh Musa kepada generasi orang Israel yang akan memasuki Kanaan Tanah Perjanjian. Perlu kita perhatikan tekanan dari ayatnya:

1.     Bangsa besar manakah yang mempunyai allah yang demikian dekat kepadanya seperti TUHAN, Allah kita, setiap kali kita memanggil kepadaNya? (ay.7)

2.     Bangsa besar manakah yang mempunyai ketetapan dan peraturan demikian adil seperti seluruh hukum ini, yang kubentangkan kepadamu pada hari ini? (ay.8)

 

Jawabannya tentu saja, “tidak ada!“ Bangsa Israel sangat hebat karena mereka sangat dekat dengan Tuhan mereka. (ay.7). Tuhan mendekat dalam hukum yang diberikanNya. Maka kita harus mengharapkan hukum tersebut menghasilkan hal-hal yang sama dengan yang Allah hasilkan. Sebagaimana Allah memberikan hidup, maka hukum tersebut juga memberikan hidup. Musa yang mendesak orang Israel untuk berjaga-jaga dan menaati perintah-perintah. Mereka tidak boleh melupakannya tetapi harus memberitahukannya kepada generasi-generasi berikutnya.

Kita merupakan keturunan rohani orang Israel, memiliki akses kepada Yesus Kristus, penggenapan hukum Taurat. Mari menaatiNya sebagai cara bagaimana Allah dikenal dan ditemukan orang lain belum percaya di tengah-tengah masyarakat. Ia memanggil kita untuk memiliki kuasa, hikmat, dan pemahaman hukum yang memberi hidup. Maka mempelajari Kitab Ulangan dan mempelajari Taurat Tuhan dan melakukannya akan menjadi kesaksian kepada orang-orang di sekitar kita dan kita juga akan belajar untuk lebih mengasihi Yesus. Amin. -NS-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement