YESUS
MENJADIKAN SEGALA-GALANYA BAIK
Markus
7:24-37
Kita
sering mendengar ungkapan “sehat itu mahal harganya.” Karenanya, apabila seseorang sakit maka ia akan berusaha mencari medis
terbaik berobat dengan
harapan segera sembuh. Ada yang melakukan usaha alternatif,
mengkonsumsi obat-obatan herbal bahkan mencari orang pintar salti mandraguna
yang dianggap bisa menyembuhkan penyakitnya. Demikianlah beratnya pergumulan
orang sakit. Karena keadaan sakit juga berpengaruh negative kepada keluarga dan
lingkungan. Segera sembuh dari sakit adalah harapan semua orang.
Namun, ada banyak keluarga si
sakit sudah berjuang membawa anggota keluarganya yang sakit berobat ke banyak
tempat berobat, namun tetap tidak sembuhKejadian seperti ini menimbulkan stress.
Kejadian seperti ini terjadi dalam masa-masa pelayanan
Yesus, Ketika itu Yesus mengajar, mengadakan mukjizat-mukjizat, mengusir roh
jahat, menyembuhkan orang yang sakit, memberi orang lapar makan, bahkan
membangkitkan orang yang sudah mati. Di antara peristiwa-peristiwa itu, dalam
nas ini, ada 2 peristiwa yang Yesus hadapi, yaitu orang-orang yang ingin
memohon kesembuhan untuk keluarganya yakni:
1.
Seorang perempuan
Siro-Fenisia yang memohon kepada Tuhan Yesus untuk menyembuhkan anaknya yang
kerasukan roh jahat. Seorang perempuan Yunani, bangsa siro Fenisia, perempuan non-Israel atau orang Kanaan (Markus 7:26) datang kepada Yesus memohon
kesembuhan anaknya. Bagi bangsa Yahudi, bangsa Siro-Fenisia adalah bangsa kafir
dianggap “anjing”. Perempuan percaya akan kuasa Yesus dan tersungkur di depan kaki
Yesus memohon agar mengusir setan dari anak nya yang sedang kerasukan roh
jahat. Yesus berkata kepadanya: “biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab
tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya
kepada anjing” (ay.28). Kata “anak” di sini merujuk kepada bangsa Israel sedangkan kata
“anjing” merujuk kepada bangsa asing diluar bangsa Israel. “Anak-anak makan terlebih dahulu” memiliki arti bahwa pemilihan Allah itu hanyalah kepada
bangsa Israel. Di luar bangsa Israel, tidak ada kesembuhan. Namun, perempuan
Siro-Fenisia memohon kesembuhan untuk anaknya. Karena kegigihannya, kesabaran serta sikap
yang tetap memohon kepada Yesus, akhirnya anaknya beroleh kesembuhan“karena
kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu”
(ay.29). Dan benar anakNya sembuh.
2.
Pristiwa
yang kedua, Yesus menyembuhkan seorang tuli yang
sekaligus gagap. Ketika Yesus meninggalkan daerah Tirus dan pergi ke danau
Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis, orang
membawa
yang tuli dan gagap, memohon agar Yesus meletakkan tanganNya
atas orang itu. Lalu Yesus memisahkan dia dari orang banyak, Ia memasukkan jariNya
ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil
menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya “Efata!” yang
berarti “terbukalah”, maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu ia
dapat berkata-kata dengan baik.
Dari 2 peristiwa
luar biasa yang Yesus lakukan dalam nas ini, menunjukkan bahwa Yesus mampu
melakukan segala sesuatu kepada orang percaya, di masa saja dan kepada
siapa saja.
Yesus mampu melakukan mukjizat bagi orang-orang yang percaya
kepada-Nya. (Matius 21:22). Ingatlah bahwa Yesus
menjadikan segala-galanya baik bagi hidup kita. Amin. -MHO-
0 Komentar