MINGGU XV DUNG TRINITATIS, 08 SEPTEMBER 2024

 

YESUS MENJADIKAN SEGALA-GALANYA BAIK

Markus 7:24-37




 

 

Kita sering mendengar ungkapan “sehat itu mahal harganya.” Karenanya, apabila seseorang sakit maka ia akan berusaha mencari medis terbaik berobat dengan harapan segera sembuh. Ada yang melakukan usaha alternatif, mengkonsumsi obat-obatan herbal bahkan mencari orang pintar salti mandraguna yang dianggap bisa menyembuhkan penyakitnya. Demikianlah beratnya pergumulan orang sakit. Karena keadaan sakit juga berpengaruh negative kepada keluarga dan lingkungan. Segera sembuh dari sakit adalah harapan semua orang.  

Namun, ada banyak keluarga si sakit sudah berjuang membawa anggota keluarganya yang sakit berobat ke banyak tempat berobat, namun tetap tidak sembuhKejadian seperti ini menimbulkan stress.

Kejadian seperti ini terjadi dalam masa-masa pelayanan Yesus, Ketika itu Yesus mengajar, mengadakan mukjizat-mukjizat, mengusir roh jahat, menyembuhkan orang yang sakit, memberi orang lapar makan, bahkan membangkitkan orang yang sudah mati. Di antara peristiwa-peristiwa itu, dalam nas ini, ada 2 peristiwa yang Yesus hadapi, yaitu orang-orang yang ingin memohon kesembuhan untuk keluarganya yakni:

1.        Seorang perempuan Siro-Fenisia yang memohon kepada Tuhan Yesus untuk menyembuhkan anaknya yang kerasukan roh jahat. Seorang perempuan Yunani, bangsa siro Fenisia, perempuan non-Israel atau orang Kanaan (Markus 7:26) datang kepada Yesus memohon kesembuhan anaknya. Bagi bangsa Yahudi, bangsa Siro-Fenisia adalah bangsa kafir dianggap “anjing”. Perempuan percaya akan kuasa Yesus dan tersungkur di depan kaki Yesus memohon agar mengusir setan dari anak nya yang sedang kerasukan roh jahat. Yesus berkata kepadanya: “biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing” (ay.28). Kata “anak” di sini merujuk kepada bangsa Israel sedangkan kata “anjing” merujuk kepada bangsa asing diluar bangsa Israel. Anak-anak makan terlebih dahulu” memiliki arti bahwa pemilihan Allah itu hanyalah kepada bangsa Israel. Di luar bangsa Israel, tidak ada kesembuhan. Namun, perempuan Siro-Fenisia memohon kesembuhan untuk anaknya. Karena kegigihannya, kesabaran serta sikap yang tetap memohon kepada Yesus, akhirnya anaknya beroleh kesembuhan“karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu” (ay.29). Dan benar anakNya sembuh.

2.        Pristiwa yang kedua, Yesus menyembuhkan seorang tuli yang sekaligus gagap. Ketika Yesus meninggalkan daerah Tirus dan pergi ke danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis, orang membawa yang tuli dan gagap, memohon agar Yesus meletakkan tanganNya atas orang itu. Lalu Yesus memisahkan dia dari orang banyak, Ia memasukkan jariNya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya “Efata!” yang berarti “terbukalah”, maka terbukalah telinga orang itu dan seketika itu ia dapat berkata-kata dengan baik.

 

      Dari 2 peristiwa luar biasa yang Yesus lakukan dalam nas ini, menunjukkan bahwa Yesus mampu melakukan segala sesuatu kepada orang percaya, di masa saja dan kepada siapa saja. Yesus mampu melakukan mukjizat bagi orang-orang yang percaya kepada-Nya. (Matius 21:22). Ingatlah bahwa Yesus menjadikan segala-galanya baik bagi hidup kita. Amin. -MHO-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement