DIUTUS
UNTUK MEMBERITAKAN FIRMAN
TUHAN
Kisah Para Rasul 8: 14-25
Seorang murid dapat diartikan
sebagai orang yang sedang berguru, belajar, atau bersekolah. Setiap kita saat
ini adalah murid entah dalam bentuk proses pendidikan apapun. Ada yang saat ini
mengecap pendidikan sebagai anak sekolah baik TK, SD, SMP atau SMA, ada yang
saat ini dalam pendidikan kuliah/universitas. Namun, seorang murid tidak
semata-mata dipandang dalam lingkup pendidikan formal. Ada murid perguruan Pencak
silat, dsb. Menjadi murid juga meliputi seluruh aspek kehidupan. Kita sebagai
manusia adalah murid kehidupan, yakni kita selalu belajar untuk mengerti dan
menjalani kehidupan. Tak satu pun kita yang sudah tamat memahami arti
kehidupan. Belajar menjadi orangtua yang baik, belajar menjadi naka yang baik,
dsb. Kita selalu berada dalam proses pembelajaran. Akhir
dari pendidikan kehidupan adalah kematian. Setiap profesi atau pekerjaan juga
adalah proses pendidikan untuk mencapai kepenuhannya. Mari tetap bersemangat
sebagai murid yang harus belajar terus menerus untuk mencapai kepenuhannya.
Yesus
memanggil dan menetapkan kedua belas rasul. Para murid dipanggil untuk
menyertai Yesus dalam pelayanan-Nya hingga akhirnya diutus untuk mewartakan
Injil (kabar baik) dan diberi kuasa. Para rasul dan setiap orang percaya, dibekali
dengan kuasa agar sanggup untuk memberitakan kabar gembira. Kuasa itu diberi
karena pewartaan mereka akan ditentang oleh kekuatan si Jahat. Oleh sebab itu,
kuasa yang diberikan Yesus berperan untuk mengalahkan setan agar mampu
mewartakan kabar gembira. Selain itu, panggilan murid juga bertujuan agar
mereka mengikuti Yesus ke mana pergi dan mewarta.
Dalam
Kisah Para Rasul 8: 14-17. Kedatangan
Petrus dan Yohanes ke tanah Samaria bukanlah persoalan kecil. Mengingat mereka
berdua adalah orang Yahudi. Orang Yahudi dikenal memusuhi orang Samaria, bahkan
tidak mau melewati tanah orang Samaria. Tanah Samaria dikenal sebagai tempat
orang kafir. Sehingga hal yang luar biasa juga apabila dikatakan tanah Samaria
telah menerima firman Allah (ay.14). Petrus dan Yohanes yang telah dikuasai
oleh Roh Kudus tidak “memelihara dan meneruskan” permusuhan itu, sehingga
merekapun bersedia mendatangi tanah Samaria untuk pemberitaan firman Allah.
Petrus dan Yohanes membangun persekutuan Kasih dengan orang orang Samaria
bersama Allah. Beginilah Tindakan murid Yesus yang seharusnya.
Di mana pun Nama Tuhan Yesus harus diwartakan,
maka Roh Kudus juga akan dicurah atas mereka. Roh Kudus adalah Roh Allah yang
dinyatakan atas manusia. Siapapun yang menerima Tuhan Yesus, juga akan
diperlengkapi dengan kehadiran Roh Kudus dalam dirinya yang memberikan
kekuatan. Maka kekuatan yang dimiliki seseorang itu bukan lagi kekuatan yang
berasal dari dirinya sendiri, tetapi dari kekuatan dan kuasa Allah. Siapapun
yang menerima Kristus berarti juga menerima kehadiran Roh Kudus dalam hidupnya.
Roh Kuduslah yang akan menguasai dan mengatur hidupnya. Amin. -NS-
0 Komentar