MINGGU VI DUNG TRINITATIS, 07 JULI 2024

 ALLAH BENTENG BAGI KITA


Mazmur 48: 1-15




Benteng, kubu, atau kota adalah bangunan untuk keperluan militer yang dibuat untuk keperluan pertahanan sewaktu dalam peperangan. Benteng sudah dibangun oleh umat manusia sejak ribuan tahun yang lalu dalam berbagai bentuk dan pada akhirnya berkembang menjadi bentuk yang sangat kompleks. Benteng dibuat sebagai upaya sekelompok manusia dalam mempertahankan diri dari serangan pihak lain. Benteng juga menjadi bagian dari strategi penyerangan yang bersifat kependudukan. Benteng selalu dikaitkan dengan peperangan akibat adanya konflik antar kelompok manusia yang ditimbulkan oleh berbagai sebab. Pembangunan benteng digunakan untuk mencegah bahaya yang mengancam keselamatan harta-benda, jiwa, dan penduduk di dalamnya.

 

“Allah Benteng Bagi Kita”. Ketika kita menghadapi berbagai tantangan dan penderitaan dalam hidup kita, bukanlah hanya menggambarkan bahwa Allah adalah tempat perlindungan yang aman. Namun lebih dari itu, Allah adalah tempat perlindungan yang nyaman, kokoh, dan penuh cinta kasih. Ketika musuh datang untuk menyerang, mereka tercengang dan lari kebingungan saat melihat kekuatan Allah yang melindungi kotaNya. Ini menunjukkan bahwa perlindungan Allah begitu kuat sehingga bahkan para musuh yang kuat sekalipun tidak bisa bertahan. Allah benar-benar menjadi benteng yang kokoh bagi umatNya. Bagi Tuhan, tidak ada suatu persoalan yang terlalu berat. Semuanya itu, dapat dilewati asal kita berharap dan percaya kepadaNya, serta meminta Tuhan untuk memberikan hikmat dan kebijaksanaan kepada kita untuk mencari jalan keluar atas persoalan yang tengah kita alami. Karena, segala sesuatu itu dapat selesai oleh Tuhan benteng bagi kita.

 

Khotbah ini merupakan sebuah nyanyian yang diciptakan bani Korah. Ia menceritakan puji-pujian bangsa Israel atas Sion sebagai kota Allah. Bani Korah menggambarkan kemuliaan, keselamatan, dan kegirangan yang menyelimuti Sion. Semua itu dapat terjadi karena Allah sendirilah yang sungguh berdiam di Sion. Allah adalah benteng atau penjaga kota itu (ay.4). Bani Korah juga memuji atas keselamatan yang telah Allah perbuat terhadap Sion. Allah telah menegakkan kota itu sehingga tetap jaya (ay.5-8).

 

Umat Allah bukan hanya mendengar tentang keselamatan dari Allah. Lebih dari itu, mereka juga mengalaminya sendiri. Mereka melihat bahwa Allah hadir dalam hidup mereka dan menegakkan umatNya dan kotaNya. Mengajak umat untuk melihat dan merasakan secara langsung kehebatan dan perlindungan Allah di Sion. Dalam perlindungan Allah, umatNya mengingat kasih setia dan keadilanNya. Mereka merasakan damai dan sukacita karena mereka tahu bahwa Allah hadir dan melindungi mereka. Ini mengajarkan kita untuk selalu mengingat kasih setia Tuhan dan keadilanNya, terutama saat kita berada di bawah perlindunganNya. Amin. -NS-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement