Minggu III Setelah Ephipanias

 ALLAH TEMPAT PERLINDUNGAN KITA
Mazmur 62: 6-13




 

Baru saja kita memasuki tahun yang baru 2024. Sejuta angan dan harapan ada di benak setiap orang. Banyak prediksi bahwa hari-hari ke depan tidak semakin mudah, sebaliknya semakin sulit, akan ada tantangan yang menghadang. Salah satu tantangannya, di hari-hari terakhir ini dunia sudah semakin kehilangan ketenanganan. Kekerasan meraja lela. Lingkungan rusak. Pekerjaan susah. Biaya sekolah mahal. Biaya hidup mahal. Orang yang kaya gelisah dan tidak tenang hidupnya karena memikirkan bagaimana cara menyimpan uang dan hartanya secara aman. Sebaliknya orang miskin juga tidak bisa tenang karena hari-harinya dipenuhi oleh rasa kuatir bagaimana memenuhi kebutuhan hidupnya.

 

Sebagai orang percaya bagaimana agar kita tetap bisa tenang? Ketenangan bukanlah sebuah keadaan melainkan sebuah keputusan. Artinya seburuk apa pun situasi yang ada dan membuat hati tidak tenang kita dapat memutuskan agar tetap tenang. Mengapa dan bagaimana, kita dapat tenang dalam menjalani hari-hari yang sulit? Karena kita mempunyai Tuhan yang tidak pernah meninggalkan kita dan pertolonganNya selalu tepat pada waktunya. Daud berkata, "Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti." (Mazmur 46:2). Jadi tidak ada alasan untuk tidak tenang.

 

Mazmur 62 ditulis oleh Daud pada masa-masa getir di hidupnya. Ia tengah melarikan diri dari Absalom yang ingin merebut kekuasaannya. Dalam pelarian ini, ia merasa takut, dan pastinya sedih karena Absalom adalah putra Daud yang sangat ia sayangi. Di ayat 2-3, dan 6-7 terdapat kata-kata yang diulang, yaitu gunung batu dan kota benteng. Seperti yang kita tahu, benteng melambangkan sebuah pertahanan dan tempat untuk berlindung, sedangkan gunung batu melambangkan sebuah kekuatan. Jadi, ketika Daud menggambarkan Allah sebagai gunung batu dan kota benteng, ia ingin mengatakan bahwa Allah adalah kekuatan dan tempatnya berlindung. Tempat perlindungan pastilah memberikan ketenangan.

 

Itulah mengapa Daud mengatakan bahwa hanya dekat Allah saja aku tenang. Allahlah sumber ketenangan, perlindungan, dan kekuatan baginya. Kepada Allah, Daud menceritakan kegelisahan dan ketakutan yang dialaminya. Sama seperti Daud, kita pun pasti membutuhkan tempat untuk menyandarkan diri dan berlindung di kala diri kita memiliki masalah dan tidak sanggup untuk berdiri lagi.

Kunci untuk hidup tenang adalah memiliki penyerahan diri penuh kepada Tuhan. Karena Allah tidak pernah menjanjikan bahwa kehidupan ini akan berjalan mulus, namun Allah menjanjikan penyertaan, pengharapan, dan kekuatan ketika kita bersandar kepadaNya. Percayalah, bahwa hanya dekat Allah saja kita akan merasa tenang dan aman. Amin. Selamat hari Minggu! -NS-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement