MINGGU XXVI DUNG TRINITATIS, 24 NOVEMBER 2024

 

KEKUASAAN DAN KERAJAAN ALLAH TIDAK AKAN LENYAP

Daniel 7: 9-14




 

Minggu XXVI Setelah Trinitatis “Ujung Tahun Gerejawi” dan sekaligus “Peringatan Orang Meninggal.” Sebagai minggu akhir penutup kalender Gerejawi. Dalam kesempatan ini jemaat perlu merenungkan perjalanan kehidupan bergerejanya selama satu tahun kalender gerejawi tahun 2024. Kita boleh mengevaluasi kinerja pelayanan dan keuangan Gereja selama setahun. Kita boleh melihat capaian yang telah kita lakukan dan program yang tidak bisa kita selesaikan. Kita juga belajar dari kegagalan dan bertekad melakukan pelayanan yang lebih baik di tahun mendatang.

 

M

emento Mori adalah sebuah frasa yang ‘bertugas’ mengingatkan kita kepada kematian. Secara harafiah, dia memliliki arti:  Ingat, Kau Harus Mati. Konon seorang Jenderal Roma memegang teguh frasa ini. Ia bahkan memiliki seorang asisten yang hanya memiliki satu tugas, untuk selalu mengingatkan Sang Jenderal, tidak peduli seberapa berjaya dia di hari ini, seberapa besar kemenangan yang dipetik oleh si jenderal hari ini, cepat atau lambat dia akan jatuh atau dijatuhkan. “Memento Mori!” begitulah sang asisten seakan-akan mengingatkan “Ingat, Kau Harus Mati” atau “Ingat, Kau Akan Mati” atau “Ingat, Kematianmu”

 

Kita mengenang keluarga, sahabat, warga jemaat kita yang telah mendahului kita meninggal dunia. Minggu “Ujung Tahun Gerejawi” “Parningotan di angka naung monding” ini bukan bermaksud untuk mendoakan arwah-arwah yang telah meninggal tetapi untuk menyadarkan orang yang hidup, bahwa suatu saat nanti kita pun akan mati seperti mereka. Karena itu, sebelum kita mati, marilah kita mempergunakan hidup yang sementara ini menjadi masa-masa persiapan menuju kematian. Kelak ketika kita mati kita mati di dalam TUHAN. 

 

Khotbah Minggu ini tentang Kuasa Tuhan yang kekal. TUHAN pemilik kuasa yang tidak terbantahkan sejak dahulukala hingga kini dan masa yang akan datang. Tuhanlah yang empunya dan menentukan segala apa yang terjadi di dunia ini termasuk dalam hidup manusia. Daniel 7 ini menceritakan tentang penglihatan Daniel pada masa pemerintahan Belsyazar raja Babel (Dan. 7:1). Daniel bermimpi tentang kehadiran empat binatang besar yang melambangkan empat kerajaan yang silih berganti menguasai dunia. Yaitu Kerajaan Babel (bnd. Dan. 2:36-38; 7: 4), Media (bnd. Dan. 2:38-45; 7:5), Persia (bnd. Dan. 5:28; 7:6), Yunani dan Romawi yang dipimpin oleh Aleksander Agung (Dan. 7:7-8). Mereka rakus, suka menginjak-injak, dan meninggalkan kehancuran. Meskipun mereka tampak tak terkalahkan, mereka semua akhirnya ditaklukkan. Ada tanduk kecil yang adalah manusia yang berada di puncak kesombongan intelektual dan spiritual. Ia menghujat Tuhan, menganiaya orang-orang kudus, dan berusaha mengubah dasar-dasar kehidupan dan masyarakat. Ini melambangkan pemberontakan terakhir manusia terhadap Tuhan.

 

Sebaliknya, Tuhan adalah Yang Lanjut Usianya, kekal dan tidak berubah. Dia mengizinkan sejarah manusia dan pada akhirnya akan menghakimi dan menghancurkannya. Meskipun Tuhan mengizinkan kebebasan manusia, Tuhan tetap memegang kendali dan akan mengakhiri sejarah manusia pada waktuNya. Anak Manusia, Yesus Kristus, mendirikan kerajaan yang kekal dan sama sekali berbeda dari kerajaan manusia. Kerajaan itu adalah kerajaan kebenaran, kedamaian, dan sukacita. Untuk menjadi bagian dari kerajaan Kristus, seseorang harus melayani dan menyembahNya. Seseorang harus mengakui dosa, mengikuti Kristus, dan dipisahkan menuju kekudusan. Sejarah manusia akan berakhir dengan kehancuran. Hanya mereka yang menjadi bagian dari kerajaan Kristus yang akan terhindar dari kehancuran dan menikmati kekekalan bersama Tuhan. Amin. -NS-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement