ORANG BENAR AKAN HIDUP OLEH
PERCAYANYA
Habakuk 2: 1-4
Ada orang
mengklaim dirinya orang benar, membenarkan setiap kata dan perbuatannya. Juga
ada orang ingin dirinya dicap orang benar namun tidak punya dasar kebenaran itu
sendiri. Orang-orang yang “merasa dirinya dekat dengan Tuhan mengklaim dirinya
orang benar.” Mereka ini, orang-orang yang menyebut dirinya orang benar menurut
pandangannya sendiri. Kriteria orang benar bukanlah seperti yang ditetapkan
oleh tim penilai Miss Universe atau Miss World, tetapi penilaian ini ditetapkan
oleh Tuhan sendiri.
Inilah kriteria
orang benar menurut Alkitab. Orang benar adalah orang yang dibenarkan oleh
Tuhan dan takut akan Tuhan. Orang benar tidak dibenarkan karena perbuatan
baiknya, melainkan karena imannya kepada Tuhan. Lalu siapakah yang
disebut orang benar? Mengacu pada contoh Ayub dan Nuh yang disebut sebagai
orang benar, kita dapat mengetahui bahwa ciri-ciri orang benar adalah orang
yang saleh, jujur, takut akan Allah, tidak bercela, hidup bergaul dengan Allah
dan menjauhi kejahatan. Sebagaimana kata pemazmur “Berbahagialah orang yang
tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang
berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya
ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” (Mzm
1: 1-2). Jika kita menyebut diri kita orang benar, kita harus memenuhi standard
tersebut. Dalam Yohanes 14:6, Yesus berkata, “Akulan jalan kebenaran dan
hidup …” Jadi Yesus menyatakan dirinya adalah kebenaran. Yesus Kristuslah
kebenaran kita dan yang membenarkan kita. (Yoh 1:1; 14:6,18).
Dalam khotbah ini,
rasa kuatir sesuatu yang wajar dan manusiawi, bahkan dalam kadar tertentu rasa
kuatir itu diperlukan membuat kita mawas diri, berjaga-jaga dan berusaha untuk
menjalani kehidupan kita dengan baik. Misalnya, kuatir gagal ujian, maka giat belajar.
Kekuatiran berlebihan bisa menjadi buruk dan merusak. Nabi Habakuk (artinya:
menggenggam/memeluk) kuatir karena menghadapi situasi ketidakadilan, kejahatan,
kelaliman, penganiayaan, kekerasan, perbantahan dan pertikaian di Tengah Yehuda.
Dalam situasi kuatir dan takut, Habakuk bertanya di mana Engkau Tuhan? (Hab. 1:
3). Habakuk mengamati semuanya dengan berdiri di tempat pengintaiannya, meninjau
dan menantikan apa yang akan difirmankan Tuhan kepadanya atas pengaduannya. TUHAN
menjawab: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh,
supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Penglihatan itu masih menanti
saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila
berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan
tidak akan bertangguh. Orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya,
tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.” Ini khotbah ini: 1.
Allah adalah satu-satunya yang benar dan adil. 2. Allah membenarkan
orang-orang berdosa karena iman, sehingga mereka dapat disebut orang benar. 3.
Orang benar tidak akan ditinggalkan oleh Tuhan. 5. Hidup benar di hadapan
Tuhan adalah kunci untuk mengalami hidup yang diberkati. Beriman dengan panjang
sabar diberkati oleh Tuhan. Marilah hidup dengan penuh syukur, yaitu hidup oleh
percaya kita kepada Yesus Kristus Tuhan. Amin. -NS-
0 Komentar