MINGGU XX DUNG TRINITATIS, 13 OKTOBER 2024

 

ORANG BENAR AKAN HIDUP OLEH PERCAYANYA

Habakuk 2: 1-4




 

Ada orang mengklaim dirinya orang benar, membenarkan setiap kata dan perbuatannya. Juga ada orang ingin dirinya dicap orang benar namun tidak punya dasar kebenaran itu sendiri. Orang-orang yang “merasa dirinya dekat dengan Tuhan mengklaim dirinya orang benar.” Mereka ini, orang-orang yang menyebut dirinya orang benar menurut pandangannya sendiri. Kriteria orang benar bukanlah seperti yang ditetapkan oleh tim penilai Miss Universe atau Miss World, tetapi penilaian ini ditetapkan oleh Tuhan sendiri.

Inilah kriteria orang benar menurut Alkitab. Orang benar adalah orang yang dibenarkan oleh Tuhan dan takut akan Tuhan. Orang benar tidak dibenarkan karena perbuatan baiknya, melainkan karena imannya kepada Tuhan.  Lalu siapakah yang disebut orang benar? Mengacu pada contoh Ayub dan Nuh yang disebut sebagai orang benar, kita dapat mengetahui bahwa ciri-ciri orang benar adalah orang yang saleh, jujur, takut akan Allah, tidak bercela, hidup bergaul dengan Allah dan menjauhi kejahatan. Sebagaimana kata pemazmur “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” (Mzm 1: 1-2). Jika kita menyebut diri kita orang benar, kita harus memenuhi standard tersebut. Dalam Yohanes 14:6, Yesus berkata, “Akulan jalan kebenaran dan hidup …” Jadi Yesus menyatakan dirinya adalah kebenaran. Yesus Kristuslah kebenaran kita dan yang membenarkan kita. (Yoh 1:1; 14:6,18).

Dalam khotbah ini, rasa kuatir sesuatu yang wajar dan manusiawi, bahkan dalam kadar tertentu rasa kuatir itu diperlukan membuat kita mawas diri, berjaga-jaga dan berusaha untuk menjalani kehidupan kita dengan baik. Misalnya, kuatir gagal ujian, maka giat belajar. Kekuatiran berlebihan bisa menjadi buruk dan merusak. Nabi Habakuk (artinya: menggenggam/memeluk) kuatir karena menghadapi situasi ketidakadilan, kejahatan, kelaliman, penganiayaan, kekerasan, perbantahan dan pertikaian di Tengah Yehuda. Dalam situasi kuatir dan takut, Habakuk bertanya di mana Engkau Tuhan? (Hab. 1: 3). Habakuk mengamati semuanya dengan berdiri di tempat pengintaiannya, meninjau dan menantikan apa yang akan difirmankan Tuhan kepadanya atas pengaduannya. TUHAN menjawab: "Tuliskanlah penglihatan itu dan ukirkanlah itu pada loh-loh, supaya orang sambil lalu dapat membacanya. Penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh. Orang yang membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya.” Ini khotbah ini: 1. Allah adalah satu-satunya yang benar dan adil. 2. Allah membenarkan orang-orang berdosa karena iman, sehingga mereka dapat disebut orang benar. 3. Orang benar tidak akan ditinggalkan oleh Tuhan. 5. Hidup benar di hadapan Tuhan adalah kunci untuk mengalami hidup yang diberkati. Beriman dengan panjang sabar diberkati oleh Tuhan. Marilah hidup dengan penuh syukur, yaitu hidup oleh percaya kita kepada Yesus Kristus Tuhan. Amin. -NS-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement