ALLAH MENURUNKAN ROTI KEHIDUPAN
BAGI UMATNYA
Keluaran 16: 2-8
Bersungut-sungut adalah reaksi spontan yang
timbul dampak ketidakpuasan, kekecewaan, ataupun kekesalan karena sesuatu yang
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Beragam istilah untuk berungut-sungut.
Betura-tura, marah-marah, mencomel, menggerendeng, menggerundel, menggerutu,
merongseng, merujuk, meruntuk, memaki-maki, mencomel, mengaduh, mengeluh,
mengerang, menggumam, mengomel, menyumpahi, meratap, merengek-rengek, merepet,
merintih, merutuk, ngedumel, memaki-maki, merajuk, merengut, meronyeh, merutuk,
ngambek. Salah satu contoh tindakan mencomel, menggerutu, mengeluh. Misalnya setelah
terjadi tawar-menawar harga, orang itu membayarnya juga meskipun dengan
bersungut-sungut bahkan sampai mempersalahkan Tuhan atau orang lain. Bersungut-sungut
juga merupakan tindakan yang berkaitan dengan perkataan mulut, berhubungan dengan
apa yang ada di dalam hati. Sebab perkataan yang keluar dari mulut berasal dari
hati. Karena ketidakmampuan mengatasi kekecewaan dan ketidakpuasan, maka
timbulah reaksi bersungut-sungut. Maka sungut-sungut termasuk dosa.
Sebagaimana digambarkan dalam Buku Nyanyian HKBP No. 503: 1 Engkau lelah
sahabatku dilanda kesusahanmu. Sedia tempat yang teduh datang pada Tuhanmu. Tenang,
jangan engkau mengeluh. Tenang, jangan engkau mengeluh. Hentikanlah semua
keluhanmu.
Bangsa Israel bersungut-sungut
dalam pengembaraan mereka saat keluar dari mesir menuju tanah perjanjian, terlebih
saat menghadapi kesulitan. Lalu mereka membandingkan situasi saat itu dengan
situasi sebelumnya saat mereka dalam penindasan Mesir.
Mereka bersungut-sungut kepada
Musa dan Harun yang mereka anggap sebagai penyebab derita mereka. Secara tidak
langsung sungut-sungut mereka ditujukan kepada Allah, karena Allah yang
memerintahkan Musa dan Harun untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Mereka
pikir Allah tidak sanggup melepaskan mereka dari masalah yang mereka hadapi di
padang gurun, secara khusus karena kekurangan air dan makanan. 10 tulah yang
Allah di Mesir seharusnya sebagai tanda yang baik bagi mereka. Konsekwensinya
mereka selama 40 tahun di perjalanan padang gurun. Janganlah kita mengalami keadaan
yang sama, menjadi berada di padang gurun, meragukan kuasa Tuhan dan bersungut-sungut.
Tanggapan Tuhan atas keluhan mereka, Tuhan menurunkan manna dari surga. Allah menurunkan roti kehidupan bagi umatNya.
Reaksi umat Israel terhadap penyediaan Tuhan ini adalah: "man-hu?"
yang berarti "apa ini?" Man-hu dapat menghilangkan rasa lapar umat
Israel. Inti dari kisah tentang manna dari surga ini adalah kepercayaan kepada
Tuhan yang akan terus memelihara orang Israel. Bahwa Tuhan bukan hanya Tuhan
Pembebas yang membebaskan mereka yang belenggu pembuangan di Mesir, tetapi Tuhan
juga menyediakan kebutuhan orang-orang di padang gurun sampai ke Tanah
Perjanjian dan hingga Yesus dating kembali.
Mari menjadi pribadi yang selalu bersyukur
tanpa membanding-bandingkan situasi saat ini dengan yang lalu. Terimalah dengan
rasa syukur dan doa. Tuhan pasti punya rencana yang terbaik untuk hidup kita.
(1 Tes. 5:18) dan harus mengingat segala sesuatu mendatangkan kebaikan (Rm.
8:28). Dan marilah selalu berhati-hati dengan mulut kita (Ams. 18:21). Amin.
(NS).
0 Komentar