MINGGU X DUNG TRINITATIS, 04 AGUSTUS 2024

 

ALLAH MENURUNKAN ROTI KEHIDUPAN

BAGI UMATNYA

Keluaran 16: 2-8

 

Bersungut-sungut adalah reaksi spontan yang timbul dampak ketidakpuasan, kekecewaan, ataupun kekesalan karena sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan. Beragam istilah untuk berungut-sungut. Betura-tura, marah-marah, mencomel, menggerendeng, menggerundel, menggerutu, merongseng, merujuk, meruntuk, memaki-maki, mencomel, mengaduh, mengeluh, mengerang, menggumam, mengomel, menyumpahi, meratap, merengek-rengek, merepet, merintih, merutuk, ngedumel, memaki-maki, merajuk, merengut, meronyeh, merutuk, ngambek. Salah satu contoh tindakan mencomel, menggerutu, mengeluh. Misalnya setelah terjadi tawar-menawar harga, orang itu membayarnya juga meskipun dengan bersungut-sungut bahkan sampai mempersalahkan Tuhan atau orang lain. Bersungut-sungut juga merupakan tindakan yang berkaitan dengan perkataan mulut, berhubungan dengan apa yang ada di dalam hati. Sebab perkataan yang keluar dari mulut berasal dari hati. Karena ketidakmampuan mengatasi kekecewaan dan ketidakpuasan, maka timbulah reaksi bersungut-sungut. Maka sungut-sungut termasuk dosa.  Sebagaimana digambarkan dalam Buku Nyanyian HKBP No. 503: 1 Engkau lelah sahabatku dilanda kesusahanmu. Sedia tempat yang teduh datang pada Tuhanmu. Tenang, jangan engkau mengeluh. Tenang, jangan engkau mengeluh. Hentikanlah semua keluhanmu.

Bangsa Israel bersungut-sungut dalam pengembaraan mereka saat keluar dari mesir menuju tanah perjanjian, terlebih saat menghadapi kesulitan. Lalu mereka membandingkan situasi saat itu dengan situasi sebelumnya saat mereka dalam penindasan Mesir.

Mereka bersungut-sungut kepada Musa dan Harun yang mereka anggap sebagai penyebab derita mereka. Secara tidak langsung sungut-sungut mereka ditujukan kepada Allah, karena Allah yang memerintahkan Musa dan Harun untuk membawa bangsa Israel keluar dari Mesir. Mereka pikir Allah tidak sanggup melepaskan mereka dari masalah yang mereka hadapi di padang gurun, secara khusus karena kekurangan air dan makanan. 10 tulah yang Allah di Mesir seharusnya sebagai tanda yang baik bagi mereka. Konsekwensinya mereka selama 40 tahun di perjalanan padang gurun. Janganlah kita mengalami keadaan yang sama, menjadi berada di padang gurun, meragukan kuasa Tuhan dan bersungut-sungut. Tanggapan Tuhan atas keluhan mereka, Tuhan menurunkan manna dari surga. Allah menurunkan roti kehidupan bagi umatNya. Reaksi umat Israel terhadap penyediaan Tuhan ini adalah: "man-hu?" yang berarti "apa ini?" Man-hu dapat menghilangkan rasa lapar umat Israel. Inti dari kisah tentang manna dari surga ini adalah kepercayaan kepada Tuhan yang akan terus memelihara orang Israel. Bahwa Tuhan bukan hanya Tuhan Pembebas yang membebaskan mereka yang belenggu pembuangan di Mesir, tetapi Tuhan juga menyediakan kebutuhan orang-orang di padang gurun sampai ke Tanah Perjanjian dan hingga Yesus dating kembali.

Mari menjadi pribadi yang selalu bersyukur tanpa membanding-bandingkan situasi saat ini dengan yang lalu. Terimalah dengan rasa syukur dan doa. Tuhan pasti punya rencana yang terbaik untuk hidup kita. (1 Tes. 5:18) dan harus mengingat segala sesuatu mendatangkan kebaikan (Rm. 8:28). Dan marilah selalu berhati-hati dengan mulut kita (Ams. 18:21). Amin. (NS).

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement