TUHAN MENGUATKAN HAMBANYA2 Korintus 4: 13 - 5: 1
Beberapa alasan sehingga seseorang melakukan pembelaan diri. Misalnya:
1. Karena serangan dan ancaman yang mendadak dan bersifat seketika (sedang dan masih berlangsung) yang berarti tidak ada jarak waktu yang lama, begitu orang tersebut mengerti adanya serangan, seketika itu pula dia melakukan pembelaan.
2. Karena serangan tersebut bersifat melawan hukum, dan ditujukan kepada tubuh, kehormatan, dan harta benda baik punya sendiri atau orang lain.
3. Pembelaan tersebut bertujuan untuk menghentikan serangan.
Khotbah ini, tentang bagaimana Paulus membela diri dari serangan para guru palsu. Dia dituduh munafik, licik, mencari keuntungan diri sendiri dan memalsukan firman Allah (4:2a). Paulus menjawab tuduhan mereka dengan tiga pernyataan.
• Pertama, ia sama sekali tidak berlaku seperti yang dituduhkan kepadanya dan ia membuka diri.
• Mengatakan “kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah.” (4:2b).
• Kedua, ia mengonfirmasi bahwa pelayanannya adalah atas kemurahan Allah. Oleh karena itu, kalau ada orang bertobat, pertobatan itu adalah karena kuasa Allah (4:1, 5-6). Sebaliknya, jika ada yang menolak Injil yang dia kabarkan, penolakan itu disebabkan karena hati mereka sudah ditutup oleh ilah zaman ini (4:3-4).
• Ketiga, Rasul Paulus dalam pelayanannya, secara bertubi-tubi diancam, dianiaya, dan diserang, sehingga ia merasa seperti membawa kematian Yesus di tubuhnya (4:8-12). Walau demikian ia tetap dituduh memalsukan Injil kristus. Ia tetap bertahan dalam pelayanan karena kuasa Allah (4:7) dan karena pengharapan akan mendapatkan kebangkitan berdasarkan kuasa Injil yang ia kabarkan (4:13-15).
Apapun pelayanan kita, sebesar apapun pengorbanan kita untuk pelayanan mengabarkan Injil Kristus, tetap akan ada orang yang tidak senang dan mengkritik pelayanan kita. Jika hal itu terjadi, jangan tawar hati dan menyerah.
Meniru rasul Paulus tetaplah bersyukurlah dan selalu giat untuk pekerjaan Tuhan, tetap percaya bahwa Ia pasti memampukan kita melewati segala kesulitan. Namun, sebagai pekabar Injil Kristus, kita harus mawas diri tetap menjaga agar tidak jatuh ke dalam kesalahan yang dilakukan para guru palsu, yakni suka memfitnah dan memperlakukan sesama pelayan dengan tidak benar. Amin. -NS-
0 Komentar