TUHAN MEMULIHKAN KEHIDUPAN UMATNYA
(Kejadian 8: 15-22)
Dosa dan kejahatan yang dilakukan manusia sudah mencapai puncaknya, maka menyesallah Tuhan telah menjadikan manusia di bumi sehingga Tuhan mau memusnahkan semua yang telah diciptakan-Nya (ay.13). Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan oleh karena kesalehan, kesetiaan dan ketaatannya (ay.9). Kesetiaan dan ketaatan Nuh itu teruji, ketika dia disuruh untuk membangun sebuah bahtera, maka dia lakukan seperti yang diperintahkan Tuhan (ay.22). Lalu hujan pun turun dengan lebatnya selama 40 hari 40 malam hingga menutupi semua permukaan bumi, 15 hasta di atas gunung yang paling tinggi, sehingga matilah semua yang hidup di permukaan bumi… (Kej. 7:12-21). Dan air itu berkuasa diatas bumi selama 150 hari (Kej. 8:3). Sekalipun “air bah” itu semakin surut dan bahtera itu telah kandas di gunung Ararat (Kej. 8:3-4), Nuh tidak mau keluar dari bahtera sebelum Tuhan memerintahkan. Setelah Tuhan memerintahkan, barulah mereka keluar dari dalam bahtera itu. Sekali lagi bentuk ketaatan dan kesetiaan di tunjukkan oleh Nuh. Bukan karena Nuh dan seisi bahtera itu “takut” pada air bah tetapi semata-mata hanya “taat” kepada Tuhan. Keselamatan semua seisi bahtera itu adalah cara Tuhan untuk menunjukkan kasih sayang-Nya. Angkatan yang baru ini akan mulai berkarya bagi Tuhan.
Setelah keluar dari Bahtera itu, yang pertama sekali Nuh lakukan adalah mendirikan mezbah bagi Tuhan untuk memberikan persembahan korban bakaran. Suatu teladan telah diberikan oleh angkatan yang baru ini bagi dunia yang baru, yaitu; “perhatian yang berpusat kepada Tuhan”. Ini teladan bagi setiap orang percaya ketika menghadapi pergumulan ingatlah memberi persembahan, dan perhatian kita harus tetap tertuju kepada Tuhan. Ketika mencium bau persembahan itu, berfirmanlah Tuhan: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan”. Ini adalah bukti kasih setia Tuhan, Dia telah berjanji dengan diri-Nya, dan adalah kabar sukacita bagi dunia ini, Tuhan yang memegang kendali dunia berjanji akan memelihara kehidupan semua ciptaan di dunia ini.
Pelajaran bagi kita. Pertama, Tindakan Tuhan mendatangkan dukacita. Dosa manusia mendatangkan murka Allah. Allah yang menanti-nantikan pertobatan umat-Nya, umat-Nya tidak merespons, sehingga dihukum. Kedua, kisah ini mendatangkan sukacita, karena di balik penghukuman Allah ada tindakan pemulihan manusia dan alam ciptaan. Hukuman Allah merupakan wujud kasih-Nya pada dunia. Seperti Nuh, yang membangun sebuah bahtera dan ia selamat, kita juga memiliki “bahtera keselamatan” yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dialah keselamatan kita. Selain itu, kita juga diperintahkan untuk keluar ke tengah-tengah dunia ini untuk memberi teladan baru bagi dunia yaitu memusatkan kehidupan kita pada “penyembahan” dan “persembahan” bagi Tuhan dengan apa yang kita miliki. Amin. -MHO-
0 Komentar