DILAHIRKAN KEMBALI OLEH FIRMAN ALLAH
1 Petrus 1: 17-23
Begitu banyak dalam hidup kita ini hal-hal yang mudah rusak. Saat kita membangun gedung, kita membayangkan bahwa kita sedang membangunnya untuk tahan berabad-abad. Namun, kita melihat banyak proyek bangunan besar, dibangun hanya bertahan selama hidup kita. Sebagian besar dari kita akan mati dan segera dilupakan - bersamaan dengan apa yang kita kerjakan. Tetapi firman Tuhan hidup dan tetap untuk selama-lamanya. Karena itu marilah memberikan hidup kita dibangun di atas firman Tuhan.
Dalam Pengakuan Iman Rasuli kita mengaku percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita. Yang dikandung daripada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, yang turun ke dalam kerajaan maut. Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati. Naik ke surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapak yang Maha kuasa. Dari sana akan datang kelak, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Pengakuan ini salah satunya berdasarkan 1 Petrus 1: 18-19, Yesus Kristus telah membebaskan kita dari dosa, kematian, dan kuasa iblis, bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Karena semua perbuatan Tuhan, Petrus menuliskan bahwa orang-orang Kristen harus saling mengasihi sebagaimana perintah baru Kristus, yaitu kamu saling mengasihi. (Yoh.3:34). Kasih agape adalah alat yang paling ampuh untuk bersaksi tentang Kristus. Yesus berkata, “Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jika kamu saling mengasihi” (Yoh.13:35). Saling mencintai (agapao), mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, dengan bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hati. Mengapa? Karena telah dilahirkan kembali (Yunani: anagennao-gabungan dari kata ana (lagi) dan gennao (melahirkan) ay. 23a. Petrus mengakui bahwa orang-orang Kristen ini sedang menikmati kehidupan baru - status baru - berdasarkan tindakan lahir baru dari Bapa surgawi. Referensi paling terkenal tentang kelahiran kembali adalah komentar Yesus kepada Nikodemus, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.” (Yoh.3:3). “Bukan dari benih yang dapat binasa (Yunani: phthhartes), tetapi dari yang tidak dapat binasa” (Yunani: aphthartos) (ayat 23b). Maksud Petrus di sini adalah bahwa sperma nenek moyang kita di dunia ini dapat binasa, sebagaimana juga anak-anak yang dihasilkannya. Sperma hanya aktif sebentar, dan anak-anaknya pada akhirnya akan mati. Namun dengan anugerah karunia dilahirkan kembali oleh Bapa surgawi, kita menikmati jenis kehidupan yang tidak dapat binasa - kekal, melalui firman Tuhan, yang hidup dan tetap untuk selama-lamanya. (ayat 23c).
Umat Kristiani menikmati kehidupan yang tidak dapat binasa, kehidupan kekal, karena kita hidup berdasarkan “firman Tuhan, yang hidup dan tetap untuk selama-lamanya.” Tetaplah berdiam di dalam Yesus Kristus dan tetaplah mengasihi. Amin. Selamat hari Minggu! -NS-
0 Komentar