MINGGU SEPTUAGESIMA, 16 FEBRUARI 2025

 

TUHAN PENGHARAPAN KITA

Yeremia 17: 12-18




 

P

engharapan adalah energi kehidupan untuk kuat dalam menghadapi berbagai tantangan hidup. Pengharapan Kristen diwujudkan dengan doa dan keyakinan bahwa sesuatu yang terjadi, dihadapi dalam sikap optimistis yang realistis, bukan mimpi. Didasarkan pada keyakinan bahwa Kristus senantiasa menyertai setiap orang percaya. Orang yang berpengharapan di dalam Tuhan, memiliki kesabaran dan tekun berdoa. Mereka saling memperhatikan, berbagi dalam pengalaman untuk kebaikan bersama. Selalu menunjukkan sukacita Kristus. Dakam hidupnya, memanifestasikan nilai-nilai kerajaan Allah. Berharap, Tuhan akan membantunya mencapai tujuan, tetap tenang dalam segala kondisi, dan merasa bahagia. 

Kitab Yeremia berisikan nubuatan tentang kehancuran Israel Selatan (atau Yehuda) sebagai hukuman dosa mereka karena perbuatan buruk dan penyembahan berhala. Yeremia menyebutkan bahwa kondisi keberdosaan bangsa Yehuda tidak hanya dari tampak luar saja, tetapi sudah menyentuh dan berakar dalam hati mereka (Yer. 17:1, 5, 9). Dan lagi bangsa Yehuda tidak dapat menerima perkataan Allah yang disampaikan nabi Yeremia, mereka meresponsnya dengan hati yang penuh dosa. Karena keberdosaan tersebut, nabi Yeremia bergumul dan berseru kepada Tuhan. Seruan ini disebut dengan ratapan yang diungkapkan dalam enam (6) perikop (Yer. 11:18-23; 12:1-6; 15:10-21; 17:14-18; 18:19-23; 20:7-13). Yeremia meratap menggunakan kata “kita” (ay.12) menjadi kata “aku” untuk berseru kepada “Engkau” (Allah) bagi “mereka” (musuh-musuhnya). Sembuhkanlah dan selamatkanlah aku, ya Tuhan (ay.14-16). Sebelumnya, Yeremia sudah berseru kepada Tuhan tentang “luka-lukanya” (Yer. 15:18). Kata “menyembuhkan” (untuk hal lahiriah) dan “menyelamatkan” (untuk hal batiniah) berasal dari kata Ibrani rapha dan Yasha, pertanda Yeremia sedang dalam pergumulan yang sangat berat. Tetapi pengharapannya kepada Allah, bahwa pertolongan dari Allah pasti akan menyelamatkan dirinya. Engkaulah Perlindunganku (ay.17-18).

Permohonan Yeremia hanya kepada Allah. Ia meminta agar Allah dengan tegas mempermalukan dan membingungkan para penganiaya-Nya dengan menggenapi firman-Nya. Ia memperlihatkan bahwa orang-orang yang tidak mendengarkan teguran/nasehat yang disampaikan Yeremia sama dengan menentang firman Tuhan itu sendiri. Allah memerintah dengan kekal. Pemerintahan Allah tidak bisa dibandingkan dengan pemerintahan dunia ini. Bangsa Yehuda akan mengalami kehancuran yang besar. Melalui kehancuran Yehuda tersebut sebagai bukti bahwa pemerintahan Allah kekal. Untuk selamat dari kehancuran tersebut, pertolongan hanya ada di dalam Allah. Kesembuhan dan keselamatan hanya dari Tuhan. Inilah firman Tuhan yang Yeremia sampaikan, memohon pertolongan dari Tuhan. Karena menegur/menasehati Yehuda, Yeremia bahkan diancam untuk dibunuh. Dalam keadaan sedemikian Yeremia berdoa, sembuhkanlah dan selamatkanlah ya Tuhan. Yeremia memiliki kesetiaan untuk menyuarakan firman Tuhan dan memohon pertolongan agar selamat. Menyerukan agar Yehuda dan semua orang berdosa untuk bertobat dengan taat kepada Tuhan, dengan pertobatan yang sungguh-sungguh. Tuhanlah pengharapan kita. Amin. -NS-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement