TUHAN PENGHARAPAN KITA
Yeremia 17: 12-18
P |
engharapan adalah energi kehidupan untuk kuat dalam menghadapi
berbagai tantangan hidup. Pengharapan Kristen diwujudkan dengan doa dan
keyakinan bahwa sesuatu yang terjadi, dihadapi dalam sikap optimistis yang
realistis, bukan mimpi. Didasarkan pada keyakinan bahwa Kristus senantiasa
menyertai setiap orang percaya. Orang yang berpengharapan di dalam Tuhan,
memiliki kesabaran dan tekun berdoa. Mereka saling memperhatikan, berbagi dalam
pengalaman untuk kebaikan bersama. Selalu menunjukkan sukacita Kristus. Dakam
hidupnya, memanifestasikan nilai-nilai kerajaan Allah. Berharap, Tuhan akan membantunya
mencapai tujuan, tetap tenang dalam segala kondisi, dan merasa bahagia.
Kitab Yeremia berisikan nubuatan tentang
kehancuran Israel Selatan (atau Yehuda) sebagai hukuman dosa mereka karena perbuatan
buruk dan penyembahan berhala. Yeremia menyebutkan bahwa kondisi keberdosaan
bangsa Yehuda tidak hanya dari tampak luar saja, tetapi sudah menyentuh dan
berakar dalam hati mereka (Yer. 17:1, 5, 9). Dan lagi bangsa Yehuda tidak dapat
menerima perkataan Allah yang disampaikan nabi Yeremia, mereka meresponsnya
dengan hati yang penuh dosa. Karena keberdosaan tersebut, nabi Yeremia bergumul dan
berseru kepada Tuhan. Seruan
ini disebut dengan ratapan yang diungkapkan dalam enam (6) perikop (Yer.
11:18-23; 12:1-6; 15:10-21; 17:14-18; 18:19-23; 20:7-13). Yeremia meratap menggunakan
kata “kita” (ay.12) menjadi kata “aku” untuk berseru kepada “Engkau” (Allah)
bagi “mereka” (musuh-musuhnya). Sembuhkanlah dan selamatkanlah aku, ya Tuhan
(ay.14-16). Sebelumnya, Yeremia sudah berseru kepada Tuhan tentang
“luka-lukanya” (Yer. 15:18). Kata “menyembuhkan” (untuk hal lahiriah) dan
“menyelamatkan” (untuk hal batiniah) berasal dari kata Ibrani rapha dan Yasha,
pertanda Yeremia sedang dalam pergumulan yang sangat berat. Tetapi pengharapannya
kepada Allah, bahwa pertolongan dari Allah pasti akan menyelamatkan dirinya. Engkaulah
Perlindunganku (ay.17-18).
Permohonan Yeremia hanya kepada Allah. Ia meminta agar
Allah dengan tegas mempermalukan dan membingungkan para penganiaya-Nya dengan
menggenapi firman-Nya. Ia memperlihatkan bahwa orang-orang yang tidak
mendengarkan teguran/nasehat yang disampaikan Yeremia sama dengan menentang
firman Tuhan itu sendiri. Allah memerintah dengan kekal. Pemerintahan Allah
tidak bisa dibandingkan dengan pemerintahan dunia ini. Bangsa Yehuda akan
mengalami kehancuran yang besar. Melalui kehancuran Yehuda tersebut sebagai
bukti bahwa pemerintahan Allah kekal. Untuk selamat dari kehancuran tersebut, pertolongan
hanya ada di dalam Allah. Kesembuhan dan keselamatan hanya dari Tuhan. Inilah
firman Tuhan yang Yeremia sampaikan, memohon pertolongan dari Tuhan. Karena menegur/menasehati
Yehuda, Yeremia bahkan diancam untuk dibunuh. Dalam keadaan sedemikian Yeremia
berdoa, sembuhkanlah dan selamatkanlah ya Tuhan. Yeremia memiliki kesetiaan
untuk menyuarakan firman Tuhan dan memohon pertolongan agar selamat. Menyerukan
agar Yehuda dan semua orang berdosa untuk bertobat dengan taat kepada Tuhan, dengan
pertobatan yang sungguh-sungguh. Tuhanlah pengharapan kita. Amin. -NS-
0 Komentar