SALING MEMBANGUN DALAM MENANTIKAN TUHAN
1 Tesalonika 5: 1-11
Nas khotbah ini berbicara tentang betapa pentingnya selalu berjaga, sehingga selalu siap sedia bagi kedatangan Yesus dan masa penghakiman saat datang. Orang bertanya, bagaimana kita mempersiapkan diri untuk hal-hal itu?
Ajaran teologi yang menggabungkan “damai” dan “keamanan”, dan ada yang mencoba menghitung saat kedatangan Yesus yang kedua kali, berkembang di Tesalonika saat itu. Melalui itu mereka memprediksi saat peristiwa akhir itu tiba, dan agar mengetahui kapan waktu untuk mulai bersedia. Akibatnya ada beberapa orang yang hidup tanpa merasakan pentingnya persiapan bagi kedatangan Tuhan, dan berpikir jika hari itu segera datang maka tidak perlu lagi bekerja. Maka perlu memperhatikan khotbah ini supaya kita menyadari pentingnya mengadakan persiapan bagi kedatangan Yesus yang kedua kali, karena kedatangan Tuhan merupakan suatu hari penghakiman. Dari jemaat Tesalonika ada yang terganggu dengan kedatangan Kristus karena: 1) Mereka khawatir tentang nasib teman-teman mereka yang telah meninggal tidak turut diangkat ke atas awan-awan pada saat kedatangan Yesus. 2) Mereka prihatin terhadap penghakiman yang akan datang. Dalam 1 Tesalonika 4:13-18 berita yang menghibur bagi jemaat Tesalonika sekaligus menolong mereka untuk saling menguatkan. Tentang penghakiman, bertujuan agar mereka saling menguatkan satu sama lain. (1 Tes.5: 11). Namun sebagian jemaat takut tentang penghakiman mereka mencari tahu kapan hal itu terjadi. (ay.1). Beranggapan bahwa dengan itu mereka tahu kapan mempersiapkan diri untuk menghadapi penghakiman tersebut. Rasul Paulus mengatakan bahwa cara berpikir seperti itu salah dan tidak akan berhasil. Karena hal itu menyebabkan kekecewaan bila tanggal yang telah ditentukan akhirnya berlalu atau penundaaan. Paulus pun mengingatkan untuk tidak melakukan menghitung saat kedatangan Yesus, karena hal itu akan terjadi dengan tidak terduga dan secara tiba-tiba seperti kedatangan seorang pencuri. (1 Tes.5:2; Mat.24:43,44; Luk.12: 39,40) dan rasa sakit yang datang tiba-tiba pada seorang wanita pada akhir masa kehamilannya (1 Tes.5:3; Yes.13:6-8; Yer.4:31). Kombinasi pencuri di malam hari, rasa sakit pada saat melahirkan, semuanya menggambarkan maksud yang sama yaitu bahwa kedatangan Yesus yang kedua kali akan terjadi secara tiba-tiba, tidak diduga, dan tidak dapat dielakkan. Dan waktu itu pasti datang. Maka cara yang benar tetap terjaga menyadari bahwa dunia yang sekarang ini akan berakhir dan dunia yang baru segera akan datang. Jadilah anak-anak terang dan anak-anak siang bukan orang-orang kegelapan. Seperti pengawal harus tetap waspada di setiap waktu, siang dan malam.
Martin Luther pernah berkata, “Sekalipun saya tahu besok dunia akan hancur berkeping-keping, saya masih akan tetap menanam pohon apel kecil saya dan melunasi utang saya.” Fransiskus dari Assisi ternyata juga bersikap serupa. Ia sedang memangkas tanaman di kebunnya ketika seseorang bertanya, apa yang akan dilakukannya seandainya ia tahu nanti sore ia akan meninggal. Ia menjawab, “Saya akan terus memangkas kebun sampai selesai.”
Demikian umat Kristen diharapkan untuk melebihi standar yang biasa pada saat melakukan persiapan untuk kedatangan Yesus yang kedua kali. Amin. Selamat hari Minggu! -NS-
0 Komentar