Minggu XXIV Setelah Trinitatis

 JANGAN MELUPAKAN TUHAN
Ulangan 8: 7-18

 

Kitab Torah (Taurat) Musa disebut Pentateukh (lima) kitab Musa, yaitu Kejadian, Keluaran, Imamat Bilangan, Ulangan. Kitab Taurat Musa adalah kitab Perjanjian yang merupakan ringkasan pembicaraan Musa dengan Tuhan di atas gunung Horeb (Sinai). Apa yang diperoleh Musa dalam pembicaraan itu disampaikan kepada bangsa Israel (Keluaran 24: 13), kemudian dituliskan (Keluaran 24: 4) dan dengan demikian menjadi naskah berupa kitab Perjanjian (Keluaran 24:7-8). Kitab Taurat ini diberikan Tuhan kepada umat Israel melalui perantaraan Musa, Supaya umat Israel mengaku segala hukum berasal dari “TUHAN” satu-satunya Allah. Kitab Taurat berisi perjanjian bila umat Israel tetap taat dan setia melakukan perintah Tuhan, maka berkat-berkat Tuhan melimpah atas mereka. Tetapi bila hidup mereka melanggar perintah Tuhan maka mereka akan terbuang seperti bangsa bangsa lain.

Kembali Musa mengulangi Taurat Tuhan kepada umat lsrael melalui Kitab Ulangan (Deutronomis). Musa mengingatkan kembali umat Israel akan Torah (Hukum Tuhan). Mengajarkan umat Israel harus mengasihi Tuhan dengan segenap hati mereka, mengingat bahwa Tuhan telah demikian menaruh kasihnya atas mereka. Perikop Ulangan 8:7-18 adalah pidato Musa di dataran Moab, di tepi sungai Yordan dekat Yeriko. Mengingatkan kembali umat Israel sebelum mereka masuk ke tanah Kanaan jangan melupakan kasih setia Tuhan. Kerasnya hidup di padang gurun membuat hampir tidak mungkin melupakan Tuhan, yang memelihara, memberi makan manna bahwa manusia bukan hidup dari roti saja, melainkan dari segala yang diucapkan Tuhan. Negeri yang baik kontras dengan padang gurun yang gersang, supaya dengan kelimpahan itu mereka semakin memuji Tuhan. Itu semua adalah pemberian Tuhan yang harus mereka ingat untuk selalu bersyukur kepada Allah karena kebaikannya.

Musa mengingatkan umat Israel supaya tetap setia melakukan perintah-perintah Tuhan setelah sampai ke tanah Kanaan, negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyang jangan sekali-sekali mereka melupakan Tuhan, pemberi kebaikan. Ada dua hal peristiwa yang dapat mengguncangkan iman. Yang pertama adalah kesusahan, akibat kesusahan orang menjadi putus asa. Yang kedua kemakmuran yang dapat membuat orang menjadi sombong dan melupakan Tuhan. Tuhan telah mengajarkan kepada umat Israel ketergantungan kepada Tuhan selama 40 tahun mereka di padang gurun. Hal-hal yang menakutkan dalam perjalanan di padang gurun. Ular-ular yang ganas yang mematikan (bnd Bil 21:6); serta kalajengking. Makanan ajaib (manna) dan air minum secara ajaib pula (ayat 15). Gunung batu yang keras keluar air. Air yang keluar dari batu yang keras berbeda dengan peristiwa sekali di Horeb (Kel 17:6) dan sekali lagi di Kadesi (Bil 20:8). Tetapi Gunung Batu (bnd Ul 32:4,13,15,18,30,31) yang menjadi lambang Allah sebagai sumber kekuatan. Dari negeri perjanjian diberi Allah kekuatan, kemakmuran, kesejahteraan melalui proses waktu, kecakapan dan pekerjaan yang diusahakan mereka.

Dengan demikian belajar dari kehidupan bangsa Israel, Firman Tuhan dari Ulangan 8:7-18 mengajak kita, supaya hiduplah dalam takut akan Tuhan, jangan melupakan kasih kebaikan Tuhan. Lakukanlah perintah-perintahnya yang membawa kita kepada kehidupan penuh bahagia dan kekal. Tuhan Yesus telah menghantarkan kita kepada kehidupan yang penuh berkat, baik berkat jasmani (makanan, minuman, kesejahteraan) dan berkat rohani (kehidupan yang kekal) supaya kita jangan lupa mengucap syukur kepadaNya. Kalau kita menjadi kaya atau makmur, mempunyai jabatan yang tinggi tetaplah semakin berbuat baik demi kemuliaan Tuhan. Peliharalah alam ciptaan Tuhan laut, sungai, danau, pohon-pohon dan tambang dengan baik untuk kepentingan bersama, mensejahterakan manusia seluruhnya. Agar kita bahagia di bumi maupun di surga kelak. Amin. Selamat hari Minggu! -MHO-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement