ALLAH TRITUNGGAL
PENCIPTA SEGALA SESUATU
(Kejadian 1: 1-2, 26-28)
“Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi” (Kej. 1: 1). Kata yang digunakan di sini dalam bahasa Ibrani adalah bara – yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris “create” atau “menciptakan” ini berarti menciptakan dari tidak ada menjadi ada. Sehingga dunia ini tidaklah kekal. Dunia mempunyai suatu permulaan. Ada suatu waktu ketika tidak ada bintang di langit biru, tidak ada matahari yang bersinar, tidak ada planet yang berputar mengelilingi matahari yang menjadi pusat dan di sana juga tidak ada bumi. “Pada mulanya Allah menciptakan.” Menciptakan dari tidak ada menjadi ada. Tuhan telah melakukannya dengan sempurna. Tuhan melakukannya, Ia pasti telah melakukannya dengan begitu indahnya, luar biasa, dan sangat sempurna.
“Bumi belum berbentuk dan kosong;” (Bahasa Ibrani tohu wabohu) Ini adalah sesuatu yang kacau balau - “gelap gulita menutupi samudera raya.” (Kej. 1: 2). Kemudian nabi Yesaya meneruskannya dalam Yesaya 45:18. Sebab beginilah firman TUHAN, yang menciptakan langit, Dialah Allah yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, dan Ia menciptakannya bukan supaya kosong, tetapi Ia membentuknya untuk didiami: “Akulah TUHAN dan tidak ada yang lain.” Dialah Allah yang membentuk bumi dan menjadikannya dan yang menegakkannya, Ia membentuknya untuk didiami.
Dari cerita penciptaan ini kita tahu, bahwa manusia adalah makhluk istimewa (Kej. 1: 26-28; Kej. 2: 7). Salah satu kebenaran utama bahwa manusia adalah produk dari kekuatan kreatif Allah dan bukan hasil evolusi acak. Manusia tidak berevolusi dari organisme bersel tunggal selama jutaan tahun. Semua binatang lain diucapkan menjadi ada oleh Firman Tuhan. Manusia, bagaimana pun, dibentuk oleh Tuhan dari debu tanah dan Tuhan menghembuskan kehidupan ke dalam lubang hidung manusia. Manusia diciptakan “menurut gambar” Allah. Maka manusia adalah ciptaan Allah yang istimewa, membuktikan bahwa manusia adalah ciptaan khusus di mata Tuhan. Sekaligus membuktikan fakta bahwa Allah berdaulat kehidupan manusia.
Ada dua hal yang amat krusial untuk dipahami dalam cerita penciptaan manusia. Yang pertama adalah pengertian dari “manusia yang diciptakan menurut gambar Allah” (Kej. 1: 27) dan yang kedua, adalah pengertian dari kata “berkuasalah” (Kej. 1: 28).
Pengertian dari kata “gambar/rupa Allah”, sebagai “citra Allah”, dari kata Ibrani tselem. diterjemahkan dengan kata image. Maka manusia diciptakan bagaikan image di cermin yang mesti sesuai dengan keinginan dari yang empunya, yaitu Tuhan sendiri. Sedangkan kata “berkuasa” adalah terjemahan dari kata Ibrani radah, arti harfiahnya adalah “menguasai/mengatur”. Namun janganlah dimengerti sebagai semacam izin untuk mengeksploitasikan dunia habis-habisan, tetapi sebagai tugas yang diemban manusia, yang diciptakan menurut citra Allah. Maka secara hakiki “menguasai” hanya boleh terjadi sesuai maksud Allah atas segenap ciptaan-Nya, yaitu mesti “memelihara semua makhluk untuk hidup” dan dipertanggungjawabkan kepada-Nya. Amin. Selamat hari Minggu! -NS-
0 Komentar