Minggu Misericordias Domini

 CAHAYA WAJAH TUHAN MENYINARI KITA
Mazmur 4: 1-9

 


Daud penulis Mazmur ini sedang menghadapi masalah. Masalahnya boleh bersifat pribadi. Ia memohon kepada Tuhan untuk menjawab doanya (4:1). Daud berseru dengan keyakinan bahwa Tuhan akan menanggapi permintaannya. Ya TUHAN, betapa banyaknya lawanku! Banyak orang yang bangkit menyerang aku; (3:2). Daud sunguh-sungguh membutuhkan penyelesaian masalah pribadi ini. Daud mulai menyelesaikan konflik pribadinya melalui doa, dan segera berpaling kepada Tuhan dan meminta Tuhan untuk menjawabnya.

Daud percaya bahwa Tuhan menolongnya dan mendapatkan cara bagaimana ia menangani kesulitan yang difitnahkan musuh-musuhnya. Cara Daud menangani kesulitannya, berpalinglah kepada Tuhan dalam doa. Mecari dan melihat cahaya wajah Tuhan. Ini adalah hal mendasar bagi iman kita dan merupakan jangkar bagi kita dalam kehidupan kita. Dan inilah dasar harapan atau alasan untuk beriman. Menurut Yakobus 1:6-8 Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.

Inilah alasannya mengapa kita yakin bahwa Tuhan akan menjawab doa-doa kita. Yakobus mengakhiri suratnya dengan mengatakan: Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (Yakobus 5:16). Yesus berulang kali mengajarkan murid-murid-Nya untuk terus berdoa, karena Bapa ingin memberikan kepada anak-anak-Nya (Lukas 18:1-8; Matius 6; Markus 11:24). Oleh karena itu, kita harus mulai dengan keyakinan bahwa Tuhan menjawab doa-doa kita.

Firman Tuhan ini mengajak kita untuk menyerahkan hidup dengan segala risiko, tantangan, serta hambatan yang tengah kita hadapi, dan yang akan kita hadapi di masa depan. Sebab, Tuhan sudah, sedang, dan akan mengendalikan hidup serta masa depan kita. Sekali pun kita tidak melihat secara fisik kehadiran Tuhan, tetapi percaya dan berserah sepenuhnya adalah kunci utama menjalani perjuangan hidup dengan tenang dan nyaman. Daud menyebutkan kedamaian yang kita miliki hanya di dalam Tuhan kita.


Ketika dunia tidak masuk akal dan segala sesuatu tampak di luar kendali kita, kita masih bisa berbaring dan tidur dengan tenang karena keyakinan kita kepada Tuhan. Setiap orang percaya mempunyai rasa aman ini. Rasul Paulus memberikannya salamnya:
Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati dan pikiran kita dalam Kristus Yesus. (Filipi 4:7). dan, hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hati kita. Dan bersyukurlah. Biarlah cahaya wajah Tuhan menyinari kita senantiasa. Amin. -NS-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement