LAKUKANLAH KEADILAN DAN KEBENARANYehezkiel 45: 9-17
Penyalahgunaan alat-alat berdagang di pasar sering disebut-sebut dalam Perjanjian Lama (Im.19:35; Ul.25:13–16; Ams.11:1; Amos 8:5; Mik.6:10–12). Amos berkhotbah menentang penyembahan yang tidak tulus dan praktik yang tidak jujur (Amos 8:1–6). Dia melukiskan gambaran kotor tentang orang-orang yang tidak sabar karena datangnya hari Sabat yang mengganggu praktik bisnis mereka yang tidak jujur dan curang. Orang-orang di zaman Amos lebih menyukai keuntungan yang tidak jujur daripada mencintai Tuhan. Mereka egois dan tamak, semua ini mencerminkan sikap longgar mereka terhadap semua standar kebenaran. Para pedagang yang tidak jujur ini merusak timbangan, memasang alas palsu pada takaran yang digunakan untuk menjual biji-bijian, mencampurkan sekam dengan gandum, dan mencukur logam dari uang logam yang digunakan sebagai penukar (Amos 8:5–6).
Yehezkiel menegur para pemimpin komunitas atas ketidakadilan mereka (Yeh.22:1-31). Menegur para imam, mengingatkan tentang betapa seriusnya Allah. Yesus menyebutkannya dalam Khotbah di Bukit sebagai dasar penerimaan kita di hadapan Allah (Mat. 5:23–24). Pada zaman Yehezkiel, Tuhan berbicara tentang zaman kebenaran yang akan datang yang berhubungan dengan bait Allah, dan mengatakan bahwa ini akan menjadi waktu ketika para raja dan penguasa tidak lagi menindas. Mereka akan menghilangkan kekerasan dan penjarahan, dengan melaksanakan keadilan dan kebenaran, dan berhenti merampas milik umat Allah. (ay.8). Visi tentang kebenaran masa depan itu harus mengilhami para pemimpin. Pertama adalah tuntutan akan standar yang adil (Yeh.45:9–12). Kedua adalah pemberian persembahan untuk raja (Yeh.45:13–17). Tuhan mengaturkan daftar berbagai hal yang akan digunakan sebagai persembahan di bait Allah. Di antaranya termasuk barang-barang untuk persembahan biji-bijian (gandum, jelai, dan minyak) dan untuk hewan kurban (domba). Orang-orang memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam pemeliharaan ibadah bersama kepada Tuhan. Yehezkiel juga berasumsi bahwa salah satu tugas seorang raja adalah mengelola sumbangan yang diberikan oleh rakyat. Tuhan sangat peduli dengan kejujuran dan integritas. Timbangan dan setiap ukuran harus benar dan adil. Ritual penebusan ini memperingati karya Kristus yang lengkap dan sempurna untuk dosa melalui pengorbanan diri-Nya sendiri. Ini adalah gambaran pelajaran dan pengingat bagi orang-orang percaya, tentang karya penyelamatan Yesus yang luar biasa. Pujian dan penyembahan yang diberikan kepada Tuhan karena menghapus dosa kita (bdk. Wahyu 5:7-14).
Maka beribadah kepada Tuhan harus menjaga kesucian, menghentikan praktek keserakahan yang korup, dan menghentikan eksploitasi oleh para pemimpin. Melakukan apa yang adil, benar dan baik untuk semua orang, menurut firman Tuhan, sebagai cerminan dari karakter Tuhan. Amin. Selamat hari Minggu! -NS-
0 Komentar