MINGGU V DUNG EPIPHANIAS, 02 FEBRUARI 2025

 

DIPANGGIL

MENJADI PENJALA MANUSIA

Lukas 5: 1-11



 

Setelah Yesus melakukan beberapa mukjizat di Yudea, termasuk menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus (lihat Luk. 4: 38-39), Dia pergi ke tepi Danau Genesaret (nama lain untuk Laut Galilea). Dia naik ke atas perahu nelayan Simon Petrus dan duduk untuk mengajar sekelompok besar orang di pantai (lihat Luk. 5: 1-3). Ketika Yesus selesai mengajar, Dia menyampaikan undangan kepada Simon Petrus. Tentulah Simon Petrus, seorang nelayan yang berpengalaman di danau Genesaret tersebut. Pada kesempatan ini, Simon Petrus melihat apa yang terjadi dan tersungkur di kaki Yesus. Petrus dan semua orang yang bersamanya tercengang dan takjub melihat banyaknya ikan yang mereka tangkap. Yakobus dan Yohanes juga takjub dengan apa yang telah terjadi. Petrus, sambil berlutut, berkata, "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." (Ay.8). Petrus sekarang menyadari kelemahannya dan menyadari bahwa ia berada di hadapan kuasa Allah. Yang dapat Petrus katakan hanyalah bahwa ia tidak pantas berada di dekat seseorang seperti Yesus. Namun, Yesus menanggapi, Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." (ay.10). Di hadapan Yesus Pengalaman Simon Petrus sebagai nelayan ditaklukkan seorang “Guru”, bahkan Petrus menyadari bahwa ia adalah "seorang berdosa" yang sangat membutuhkan kuasa penebusan Juruselamat (Luk. 5: 8). Perkataan Petrus menggambarkan bahwa saat kita mendekat kepada Allah, kita menjadi sadar akan keberdosaan dan ketidaklayakan kita dan menginginkan pertolongan-Nya untuk menjadi pengikut-Nya. Mereka membawa perahu-perahu itu kembali ke darat dan Petrus beserta anak buahnya meninggalkan segalanya dan mengikuti Yesus.

Sebagai murid Yesus, kita harus menyerahkan hidup kita kepada Tuhan, maka kita akan menemukan bahwa Dia dapat membuat hidup kita jauh lebih baik daripada apa yang dapat kita lakukan. Dia akan memperdalam sukacita kita, memperluas visi kita, menyegarkan pikiran kita, menguatkan otot-otot rohani kita, mengangkat semangat kita, melipatgandakan berkat-berkat bagi kita, meningkatkan kesempatan bagi kita, menghibur jiwa kita, menyediakan sahabat-sahabat bagi kita, dan kita sanggup mencurahkan kedamaian. Siapa pun yang akan mengorbankan hidupnya dalam pelayanan kepada Tuhan akan menemukan hidup kekal.

Di antara berjuta-juta umat di dunia, kita “dipanggil menjadi penjala manusia”. Sungguh merupakan suatu anugerah kalau Tuhan memilih dan memanggil kita menjadi anak-Nya. Allah begitu mengasihi kita sehingga Dia berkenan memeliharakan hidup kita; Dialah yang memimpin setiap langkah kita sampai pada titik akhir. Alangkah indah hidup berada dalam pemeliharaan Tuhan. Amin. -NS-

 

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement