DIPANGGIL
MENJADI
PENJALA MANUSIA
Lukas
5: 1-11
Setelah Yesus melakukan beberapa mukjizat di
Yudea, termasuk menyembuhkan ibu mertua Simon Petrus (lihat
Luk. 4: 38-39), Dia pergi
ke tepi Danau Genesaret (nama lain untuk Laut Galilea). Dia naik ke atas perahu
nelayan Simon Petrus dan duduk untuk mengajar sekelompok besar orang di pantai
(lihat Luk. 5: 1-3). Ketika Yesus selesai mengajar, Dia menyampaikan
undangan kepada Simon Petrus. Tentulah Simon Petrus, seorang nelayan yang berpengalaman
di danau Genesaret tersebut. Pada
kesempatan ini, Simon Petrus
melihat apa yang terjadi dan tersungkur di kaki Yesus. Petrus
dan semua orang yang bersamanya tercengang dan takjub melihat banyaknya ikan
yang mereka tangkap. Yakobus dan Yohanes juga takjub dengan apa yang telah
terjadi. Petrus,
sambil berlutut, berkata, "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku
ini seorang berdosa." (Ay.8). Petrus sekarang menyadari
kelemahannya dan menyadari bahwa ia berada di hadapan kuasa Allah. Yang dapat
Petrus katakan hanyalah bahwa ia tidak pantas berada di dekat seseorang seperti
Yesus. Namun, Yesus menanggapi,
Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan
menjala manusia."
(ay.10). Di
hadapan Yesus Pengalaman Simon Petrus sebagai nelayan ditaklukkan seorang “Guru”,
bahkan Petrus menyadari bahwa ia adalah "seorang berdosa" yang sangat
membutuhkan kuasa penebusan Juruselamat (Luk. 5: 8). Perkataan Petrus
menggambarkan bahwa saat kita mendekat kepada Allah, kita menjadi sadar akan
keberdosaan dan ketidaklayakan kita dan menginginkan pertolongan-Nya untuk
menjadi pengikut-Nya. Mereka membawa perahu-perahu itu
kembali ke darat dan Petrus beserta anak buahnya meninggalkan segalanya dan
mengikuti Yesus.
Sebagai murid Yesus, kita harus menyerahkan
hidup kita kepada Tuhan, maka kita akan menemukan bahwa Dia dapat membuat hidup
kita jauh lebih baik daripada apa yang dapat kita lakukan. Dia akan memperdalam
sukacita kita, memperluas visi kita, menyegarkan pikiran kita, menguatkan
otot-otot rohani kita, mengangkat semangat kita, melipatgandakan berkat-berkat
bagi kita, meningkatkan kesempatan bagi kita, menghibur jiwa kita, menyediakan
sahabat-sahabat bagi kita, dan kita sanggup mencurahkan kedamaian. Siapa pun
yang akan mengorbankan hidupnya dalam pelayanan kepada Tuhan akan menemukan
hidup kekal.
Di
antara berjuta-juta umat di dunia, kita “dipanggil menjadi penjala manusia”. Sungguh
merupakan suatu anugerah kalau Tuhan memilih dan memanggil kita menjadi
anak-Nya. Allah begitu mengasihi kita sehingga Dia berkenan memeliharakan hidup
kita; Dialah yang memimpin setiap langkah kita sampai pada titik akhir.
Alangkah indah hidup berada dalam pemeliharaan Tuhan. Amin. -NS-
0 Komentar