MINGGU IV DUNG EPIPHANIAS, 02 FEBRUARI 2025

 

TUHAN ADALAH BUKIT BATU

DAN

PERTAHANAN KITA

Mazmur 71: 1-6




 

Biasanya, manusia mulai merasa khawatir saat memasuki usia tua. Saat usia semakin tua, fisik seseorang juga akan menjadi semakin lemah. Kesehatan juga semakin terganggu. Pada masa tua juga akan muncul perasaan tidak lagi berguna, lemah, dan khawatir tidak akan dihargai oleh orang disekitarnya. Begitu pula dengan anak-anak yang akan meninggalkannya dan sibuk dengan kehidupan dan keluarganya masing-masing sehingga tidak dapat memberikan perhatian seperti yang diharapkan sehingga tidak jarang banyak orang tua yang putus asa bahkan menyerah di masa tuanya. Hal ini jugalah yang dialami oleh Pemazmur ketika ia berada dalam usia lanjut dan telah kehilangan kekuatan fisiknya. Ia mendapatkan ancaman yang berasal dari anaknya sendiri. Absalom berusaha untuk menggulingkan pemerintahan ayahnya dengan cara yang sangat kejam (2 Sam. 16). Dalam situasi yang sedemikian, Pemazmur merasa terancam akan keselamatan dirinya (Ay.1).

Dalam kondisi khawatir dan lemah pemazmur mengadukan perkataan musuh-musuhnya kepada Allah. Ia menaikkan doa kepada Allah agar melepaskan, meluputkan, mendengarkan, dan menyelamatkannya. Ia memohon agar Allah menjadi tempat perteduhan dan pertahanan yang kokoh baginya, yang meluputkan dia dari orang fasik (Ay.2-4). Ia juga memohon agar TUHAN tidak membuang atau meninggalkannya saat dia sudah berusia tua dan tidak punya kekuatan.

Pemazmur juga memohon agar Allah segera mendekat dan menolongnya, mempermalukan, dan menghabisi musuh-musuhnya yang mengingini kecelakaannya. Dan hasil dari permohonan dan kekuatiran Pemazmur dijawab Tuhan dengan memberikannya perlindungan bagaikan gunung batu yang melindunginya dari badai yang besar. Allah menyelamatkanya dari para musuhnya sehingga ia dapat bersorak-sorak atas perbuatan Tuhan.

P

emazmur senantiasa mengingat Tuhan yang telah ia percayai sejak masa muda. Bahkan ia menyadari bahwa sejak dalam kandungan ibunya sampai ia dilahirkan, Tuhan tidak pernah meninggalkannya. Dengan keyakinan akan Allah yang seperti ini, pemazmur dapat menaikkan pujian di tengah-tengah penderitaannya. Ia bukan hanya memuji dan menghormati Tuhan. Pemazmur tidak tenggelam dalam ketakutannya saat ini. Ia justru menceritakan keadilan, keselamatan dan keperkasaan Tuhan sepanjang hidupnya.

Sampai kapan pun Tuhan adalah gunung batu dan tempat perlindungan yang teguh. Jangan biarkan usia tua dan kemunduran fisik membuat kita meragukan kasih setia dan pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita. Tuhan tidak pernah berubah! Ia senantiasa menopang kita. Karena itu, jalani dan jadikan masa tua kita sebagai kesempatan untuk menceritakan tentang kasih setia Tuhan kepada semua orang. Amin. -MHO-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement