TUHAN ADALAH BUKIT BATU
DAN
PERTAHANAN KITA
Mazmur
71: 1-6
Biasanya,
manusia mulai merasa khawatir saat memasuki usia tua. Saat usia semakin tua,
fisik seseorang juga akan menjadi semakin lemah. Kesehatan juga semakin
terganggu. Pada masa tua juga akan muncul perasaan tidak lagi berguna, lemah,
dan khawatir tidak akan dihargai oleh orang disekitarnya. Begitu pula dengan
anak-anak yang akan meninggalkannya dan sibuk dengan kehidupan dan keluarganya
masing-masing sehingga tidak dapat memberikan perhatian seperti yang diharapkan
sehingga tidak jarang banyak orang tua yang putus asa bahkan menyerah di masa
tuanya. Hal ini jugalah yang dialami oleh Pemazmur ketika ia berada dalam usia
lanjut dan telah kehilangan kekuatan fisiknya. Ia mendapatkan ancaman yang
berasal dari anaknya sendiri. Absalom
berusaha untuk menggulingkan pemerintahan ayahnya dengan cara yang sangat kejam
(2 Sam. 16). Dalam situasi yang sedemikian, Pemazmur merasa
terancam akan keselamatan dirinya (Ay.1).
Dalam
kondisi khawatir dan lemah pemazmur mengadukan perkataan musuh-musuhnya kepada
Allah. Ia menaikkan doa kepada Allah agar melepaskan, meluputkan, mendengarkan,
dan menyelamatkannya. Ia memohon agar Allah menjadi tempat perteduhan dan
pertahanan yang kokoh baginya, yang meluputkan dia dari orang fasik (Ay.2-4).
Ia juga memohon agar TUHAN tidak membuang atau meninggalkannya saat dia sudah
berusia tua dan tidak punya kekuatan.
Pemazmur
juga memohon agar Allah segera mendekat dan menolongnya, mempermalukan, dan
menghabisi musuh-musuhnya yang mengingini kecelakaannya. Dan hasil dari
permohonan dan kekuatiran Pemazmur dijawab Tuhan dengan memberikannya
perlindungan bagaikan gunung batu yang melindunginya dari badai yang besar.
Allah menyelamatkanya dari para musuhnya sehingga ia dapat bersorak-sorak atas
perbuatan Tuhan.
P |
emazmur
senantiasa mengingat Tuhan yang telah ia percayai sejak masa muda. Bahkan ia
menyadari bahwa sejak dalam kandungan ibunya sampai ia dilahirkan, Tuhan tidak
pernah meninggalkannya. Dengan keyakinan akan Allah yang seperti ini, pemazmur
dapat menaikkan pujian di tengah-tengah penderitaannya. Ia bukan hanya memuji
dan menghormati Tuhan. Pemazmur tidak tenggelam dalam ketakutannya saat ini. Ia justru menceritakan keadilan,
keselamatan dan keperkasaan Tuhan sepanjang hidupnya.
Sampai kapan pun Tuhan adalah
gunung batu dan tempat perlindungan yang teguh. Jangan biarkan usia tua dan
kemunduran fisik membuat kita meragukan kasih setia dan pemeliharaan Tuhan
dalam hidup kita. Tuhan tidak pernah berubah! Ia senantiasa menopang kita.
Karena itu, jalani dan jadikan masa tua kita sebagai kesempatan untuk
menceritakan tentang kasih setia Tuhan kepada semua orang. Amin. -MHO-
0 Komentar