MINGGU XXI DUNG TRINITATIS, 20 OKTOBER 2024

 

IBADAH YANG SEJATI

Rom 12: 1-8




 

Ibadah adalah segala perbuatan yang dilakukan untuk menunjukkan ketaatan kepada Tuhan. Mempersembahkan seluruh kehidupan sebagai pengabdian kepada Tuhan. Pelayanan (ibadah) merupakan segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia untuk memuliakan Tuhan, sebagai respons terhadap keselamatan yang telah dikaruniakan Tuhan kepadanya. Kata beribadah “mengabdi pada”. Kata tersebut menyangkut bukan hanya upacara agama, melainkan seluruh hidup. Pada pokoknya kata Ibrani abad berarti bekerja (lawan kata istirahat) atau melayani seseorang atasan atau tuan/nyonya. Dengan demikian kata benda abodah dapat berarti ibadah atau pekerjaan seorang hamba/bawahan.

Dalam Perjanjian Lama, ada beberapa contoh ibadah pribadi (Kej 24:26; Kel 33:9) tapi tekanan yang diberikan adalah pada ibadah jemaat (Mzm 42:4; 1 Taw 29:20) dalam kemah pertemuan dan dalam bait suci, tata cara ibadah bait suci adalah yang utama. Pada zaman bapa leluhur secara keseluruhan yang ditekankan dalam ibadah bukanlah upacara-upacara atau ritus-ritus yang mereka langsungkan, melainkan hubungan pribadi mereka dengan Allah. Jadi yang menjadi intinya adalah unsur pertemuan, bukan tempat-tempat keramat di mana mereka beribadah atau nama ilahi yang mereka pakai. Allah para bapa leluhur mendekati mereka dalam suasana cinta kasih dari perjanjian, maka hubungan mereka dengan Allah bercirikan keintiman.

Kata ibadah dalam Roma 12:1-2 adalah Latreia yang artinya penyembahan atau pelayanan. Rasul Paulus memakainya untuk menasehatkan kita untuk mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup yang kudus dan berkenan kepada Allah.

D

alam kehidupan orang-orang percaya, ibadah sangat penting karena itu merupakan nafas hidup orang percaya. Makna ibadah adalah ekspresi ketakutan dan rasa hormat dan rasa terima kasih, bahwa orang percaya memuji Tuhan karena Dia mencintai, memberi makan dan menyelamatkan umatNya dari hukuman dosa. Maka, ibadah yang sejati adalah ibadah yang memiliki dasar atau landasan, cerdas masuk akal, ibadah yang sejati juga mencerminkan tindakan dan perilaku kita yang mengasihi sesama termasuk orang miskin, para janda, mereka yang kurang beruntung dan para yatim piatu. Ibadah yang sejati adalah bagaimana kita menunjukkan hidup kita sebagai orang percaya. Kita hidup untuk Allah, kita harus memiliki kehidupan supaya segala hal yang kita lakukan menjadi pelayan penuh kasih kepada Dia. Dengan mempersembahkan tubuh sebagai persembahan yang hidup. Dalam ibadah, kita mengungkapkan iman kita, juga mendengarkan dan menanggapi firman Tuhan. Mensyukuri karunia hidup yang diberikan Allah melalui Yesus Kristus, Allah reaksi manusia kepada Allah dan jiwa manusia Yesus Kristus dalam firman Allah. Dalam ibadah ada hubungan timbal balik antara Tuhan dan manusia.

Orang percaya menunjukkan setianya kepada Tuhan, dengan menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi larangan Tuhan yang lahir dari Roh menurut perintah Tuhan dan dilakukan dengan sepenuh hati untuk kebahagiaan, keluarga, masyarakat, dan alam semesta. Karena itu ibadah yang sejati penting bagi orang Kristen yang setia. Amin. -NS-

Posting Komentar

0 Komentar

Ad Code

Responsive Advertisement